Latest Posts

Apa itu Biotope?

apa itu biotope

Halo Sobat Ama, sudah lama Ama tidak memposting artikel dikarenakan tidak punya laptop / komputer. Namun sekarang Ama kembali 😅, kali ini kita akan membahas apa itu biotope? karna Ama lihat di Indonesia masih binggung atau tidak paham apa itu biotope.

Soalnya Ama lihat mereka posting tampilan Aquascape pada grup Biotope dan bertanya "Apakah sudah bisa dibilang biotope?". Tetapi kalo dikasih tahu bakalan ada pro-kontra dan kaum medang mending yang bilang sudah bagus kok.

Ama bukan sok pintar ya, tapi postinglah pada tempatnya dan siap menerima kritik dan saran. JAngan lupa juga sebelum bergabung ke grup baca juga aturannya. OK, kita kembali ketopik awal.

Apa Itu Biotope?

Biotope adalah sebuah kata pinjaman dari bahasa Jerman 'Biotop' yang berasal dari bahasa Yunani Bios yang artinya hidup, dan Topos yang artinya tempat. Jadi dapat diartikan Biotope ini adalah tempat hidup atau habitat hewan dan tumbuhan yang menyerupai aslinya.

Maksud dari aslinya, contoh hewan dan tumbuhan berasal dari Sungai di Kalimatan Barat maka sobat Ama bisa menemukan tumbuhan Bucephalandra, Cryptocoryne dan ikan Seperti Rasbora kalbarensis dan Boraras merah. 

Jadi sebelum membuat sebuah biotope sobat Ama harus memahami dan mempelajari tumbuhan dan hewan yang akan digunakan. Pahami persebaran tumbuhan dan hewan, masa iya ikan Koi, dikasih tanaman Echinodorus. Koi (Cyprinus rubrofuscus) yang berasal dari Asia Timur ketemu Echinodorus (Amazon Sword Plant) tanaman dari Amerika Tengah & Selatan, kalo ini contoh tatanan habitat yang tidak seperti aslinya dan jatuhnya Aquascape.

Siapa Pelopor Biotope?

Biotope adalah konsep dari Ernst Haeckel (1834–1919), dia seorang ahli zoologi Jerman yang terkenal dengan teori rekapitulasi. Dalam bukunya General Morphology (1866), yang mendefinisikan istilah "ekologi", ia menekankan pentingnya konsep habitat sebagai prasyarat keberadaan suatu organisme.

Pada tahun 1908, seorang profesor di Museum Zoologi Berlin F. Dahl, menyebut sistem ekologi ini sebagai "biotope".

Berikut ini contoh tampilan Biotope:

Ikan tiger barb sumatra

Tema Sungai Kapuas, jika heran kok ada ikan sumateranya, maka baca lagi yang persebaran ikan ini sampat mana.

Tema Amazon dengan seekor Anaconda dan berbagai jenis varian ikan tetra.

Pakan Hidup Untuk Ikan Hias Yang Bisa Dikultur Di Rumah

 

Fairy Shrimp
Fairy Shrimp  / Branchiopoda (Artemia Air Tawar)
Pakan adalah kebutuhan ikan kita yang utama, kita bisa memberikan ikan kita pakan jadi seperti pelet, flake, jel maupun pasta. Kali ini Aqua Ama membahas sumber pakan hidup yang bisa dikultur di rumah dan media seadanya. Yuk disimak dan semoga bermanfaat.

1. Artemia (Brine Shrimp)

Artemia salina
Artemia Salina //  ©Wikipedia
Artemia atau Brine shrimp adalah jenis krustasea air laut keluarga Artemiidae, ordo Anostraca, dan kelas Branchiopoda, yang banyak digunakan pada aquakultur untuk pakan ikan usia 3 sampai dewasa. Artemia memiliki 8 spesies dan paling banyak adalah spesies A. salina, untuk ikan usia 3 hari biasanya diberikan Artemia yang baru ditetaskan dari telur (cyst) yang di sebut Nauplii.

Artemia sendiri bisa dibudidayakan dan berkembang di bak atau kolam dengan kadar salinitas 30 - 35% (30-35ppt). Untuk pakan pembesaran / budidaya bisa dengan memberikan pakan pelet bubuk, Spirulina bubuk, green water, maupun susu.

2. Fairy Shrimp (Branchinectidae / Branchipodidae)

Fairy Shrimp (Freshwater Artemia)
Fairy Shrimp

Fairy shrimp terdapat pada keluarga Branchinectidae dan Branchipodidae. Sama halnya dengan Artemia, namun Fairy shrimp biasanya ditemukan di perairan air tawar dan kolam musiman. Fairy shrimp juga bisa dibudidayakan.

Cara menetaskan telurnya dengan air hujan atau air mineral dengan pH acid seperti brand Cle*. Untuk pakan sama halnya dengan dengan Artemia, hanya saja tidak bisa langsung menetas Anda harus mengumpulkan telurnya terus jemur dan tetaskan kembali.

3. Daphnia Magna

Daphnia Magna
Daphnia Magna

Daphnia magna salah satu spesies dari keluarga Daphniidae, yang memiliki ukuran lebih besar dari Daphnia spesies lainnya. Tentu saja ini bisa di kultur untuk pakan ikan hias kecil dirumah Anda.

Daphniidae adalah keluarga filter feeding sama halnya dengan Artemia dan Fairy shrimp. Jadi pakan yang bisa di berikan untuk budidaya moina adalah pelet bubuk, spirulina, susu, dan green water (micro algae).

4. Daphnia Pulex/Moina

Moina
Moina

Sama halnya dengan Daphnia magna, hanya saja ukuran Moina ini lebih kecil dan ukuran dewasa sama dengan ukuran anak D. magna. Moina ini cocok untuk pakan anak ikan maupun ikan ukuran kecil.

Untuk budidaya moina juga sama halnya dengan Daphnia magna.

5. Tubifex Worm

Tubifex tubifex (sewage worm, sludge worm, silk worm)
Cacing Sutera (Tubifex worm)

Cacing sutra atau Tubifex worm ini adalah jenis cacing yang biasanya ditemukan disaluran air berlumpur & comberan. Cacing ini memiliki kandungan lemak yang tinggi jadi bagus untuk membuat ikan Anda lebih cepat besar.

Cara budidaynya yang simpel dan mudah, ya itu carilah starternya, usahakan air pada media memiliki perputaran, jika tidak bahayanya jika tidak nanti permukaan air cepat berminyak dan membuat cacing cepat mati. Media kultur bisa menggunaka baskom, terpal, semen, dengan tambahan media lumpur atau sponge maupun tidak. Pakan mereka bisa diberikan ampas tahu, pelet, dan sayur.

6. Grindal Worm

Grindal Worm
Grindal Worm (Enchytraeus buchholzi)

Grindal worm adalah jenis cacing putih dari keluarga Enchytraeus yang banyak dikultur aquarist sebagai pakan ikan. Grindal worm berukuran 3 -10mm sangat cocok untuk pakan ikan usia 5 hari dan ikan dewasa kecil lainnya seperti cupang, guppy, molly, dan lainnya.

Cara kultur grindal worm adalah dengan membeli starternya terlebih dahulu, untuk media bisa menggunakan tanah kompos, sekam, cocopeat, dan sponge. Siapkan wadah kotak makan masukan media usahakan bernuasa lembab dan jangan terlalu banyak air. Untuk pakan grindal bisa diberikan oatmeal, pelet hewan/ikan, sosis, bakso, dan sayur/buah, ingat jang memberikan pakan berlebih karna juga dapat membunuh si cacing juga.

7. Microworm

Micro worm (Panagrellus redivivus)
Microworm (Panagrellus redivivus)

Microworm adalah salah satu pakan yang banyak digunakan para pencinta ikan hias untuk ikan yang baru menetas atau lahir. Sesuai dengan namanya Microworm hanya berukuran 1 - 1.5 mm saja.

Cara kultur microworm juga banyak di YouTube dimana bisa mengunakan starter atau membuatnya sendiri dengan kentang. untuk pakan bisa tepung terigu dan ragi.

8. Vinegar Eel

Vinegar eel (Turbatrix aceti)
Vinegar eel (Turbatrix aceti)

Vinegar eel (Turbatrix aceti) sama halnya dengan Microworm mereka memiliki ukuran 1 mm. Mereka bisanya ditemuka di cuka yang tidak terfilter dengan baik.

Untuk cara kulturnya sobat bisa cari di YouTube.

9. Infusoria

Infusoria
Infusoria

Infusoria adalah istilah kolektif untuk makhluk air kecil seperti ciliates, euglenoids, protozoa, ganggang uniseluler dan invertebrata kecil yang ada di kolam air tawar.

Infosuria bisa dikultur dengan mudah dengan air bekas ikan dan ditambakan sayur kol / sawi yang telah direbus dan diletakan ditempat yang terkena sinar matahari secara tak langsung.

10. Mosquito Larva

jentik Nyamuk ( Mosquito Larva)
Jentik Nyamuk ( Mosquito Larva)

Jentik nyamuk ( Mosquito Larva) adalah salah satu pakan alami yang disukai ikan kecil. Usahakan jika menggunakan pakan ini harus cepat habis, takutnya malah ternak nyamuk dan berbahaya.

Sekian artikel kali ini Aqua Ama, semoga bermanfaat.

Cara Membedakan Ikan Guppy Jantan Dan Betina

Sepasang ikan Guppy (Kiri: Jantan, Kanan: Betina)

Ikan Guppy adalah ikan yang sedang menjadi perbincang dibanyak media saat, ikan yang berasal dari Amerika Latin ini banyak diminati karna keindahan warnanya. Kali ini Aqua Ama akan membahas cara membedakan jantan dan betina ikan guppy, apalagi khusus buat anakan ikan guppy.

Ikan guppy sendiri bisa bereproduksi pada usia 1.5 bulan (6 minggu) atau bahkan kurang dari itu. Jadi untuk sobat yang ingin bermain ikan guppy secara kualitas. Pernah kita bahas pada artikel Cara Menghasilkan Ikan Guppy Berkualitas.

Perbedaan Jantan & Betina

Struktur Ikan Guppy

Female (Betina), Male (Jantan)
  1. Anal Fin (Sirip Dubur): Pada guppy betina terlihat lebih lebar dari pada jantan. Pada guppy jantan serip dubur telihat seperti jarum/tombak, sirip ini jugalah yang menjadi alat kelamin pada guppy jantan yang di sebut gonopodium.
  2. Gravid Spot: adalah bagian yang hanya dimiliki ikan guppy betina, biasanya berwarna hitam maupun kuning. Posisinya terletak dekat dengan sirip dubur.
  3. Dorsal Fin (Sirip Punggung): adalah sirip yang teletak diatas punggung ikan. Pada guppy jantan (no. 2) sirip punggung biasanya lebih besar daripada si betina.
  4. Caudal Fin (Sirip Ekor): atau juga disebut tail fin ini biasanya berwarna polos dan berukuran lebih kecil pada guppy betina daripada guppy jantan (no. 3).
  5. Pectoral Fin (Sirip Dada): pada gambar guppy betina sirip ini berada pada no. 6 dan pada guppy jantan no. 4, bisa juga disebut sirip dayung (paddle fin).
  6. Pelvic Fin (Sirip Perut): pada gambar guppy betina ini sebenarnya adalah no. 5 dan pada guppy jantan ini terletak diantara sirip dubur.

Warna

Kalian juga bisa menbedakannya melalui warna, guppy jantan memiliki warna yang lebih mencolok daripada guppy betina. Pada usia 25 hari biasanya ikan guppy sudah bisa dibedakan dan dipisahkan jantan dan betina.

Kesimpulan

Seperti yang telah kita bahas diatas dan pada artikel sebelum tujuan membedakan jantan dan betin ikan guppy ini adalah untuk menghasilkan guppy yang berkualitas.

Berikut ini video pertumbuhan dari hari 1 sampai 50:

8 Jenis Alga, Penyebab, Dan Cara Penanganan Pada Aquarium Aquascape

Hai! sekarang Aqua Ama mau sharing tentang delapan jenis alga yang sering muncul pada tangki aquarium sobat, penyebab dan cara penanganannya. Alga adalah sekumpulan organisme autotrof yang tidak memiliki organ dengan perbedaan fungsi yang nyata.

Alga yang muncul pada tangki aquarium aquascape dapat menganggu pemandang dan juga dapat menganggu pertumbuhan tanaman yang ada di dalam aquarium. Berikut ini delapan jenis alga pada aquarium karna penyebab dan cara penanganannya pada aquarium aquascape sobat.

1. Green Water Algae / GWA (Alga Air Hijau)

8 Jenis Alga, Penyebab, Dan Cara Penanganan Pada Aquarium Aquascape

Alga air hijau adalah jenis micro alga yang membuat air aquarium berwarna hijau maupun berkabut hijau, seperti gambar di atas. Alga air hijau (Green Water Algae) juga sering disebut Green Pea Soup.

Penyebab

Penyebab tangki aquarium terserang green water algae adalah karna Ammonia. Ammonia ini bisa bersumber dari air pada tangki aquarium baru ataupun lama karna jarang ganti air, pemberian makan berlebih, pembusukan ikan/tanaman mati yang dibantu dengan dukungan intens pencahayaan yang tinggi dalam waktu yang lama (lebih dari 8 jam perhari).

Penanganan / Solusi

  1. Kurangi Pencahayaan pada aquarium sobat menjadi maksimal 5 jam/hari.
  2. Menggunakan Filter Diatom, ini cara tercepat untuk menyaring alga.
  3. Tambahkan media filter Seachem Purigen pada filter Anda.
  4. Tutup rapat aquarium agar tidak mendapatkan cahaya selama 4 - 5 hari.
  5. Jika aquarium Anda sudah terserang berat solusinya adalah menggunakan Seachem Flourish Excel dengan dosis lebih (Resiko adalah Hewan/Tumbuhan pada aquarium).
  6. UV Sterilizer, 100% paling ampuh.

2. Green Dust Algae / GDA (Alga Debu Hijau)

Green dust algae

Green Dust Algae (Alga Debu Hijau) biasanya mucul pada dinding kaca aquarium, hardscape, bahkan substrat. Bisa dibersihkan dengan cara disikat namun mudah muncul kembali.

Penyebab

Tangki yang belum matang secara biologis / tangki baru. Kurangnya massa tumbuhan yang dominan di dalam tangki. Cahaya tinggi ditambah dengan pemupukan terlalu banyak dan suhu hangat.

Penanganan / Solusi

  1. Tutup tangki aquarium selama 3 - 5 hari.
  2. Tanam 70% aquarium dengan tanaman atau gunakan Algasida untuk kasus yang lebih serius.
  3. Pertimbangkan pemberian dosis pemupukan.

3. Green Spot Algae / GSA (Alga Bintik Hijau)

Green Spot Algae / GSA (Alga Bintik Hijau)

Hampir mirip dengan Green Dust Algae hanya saja Green Spot Algae muncul dan bentuk bintik - bintik bundar hijau pada kaca aquarium, hardscape, dan paling umum pada daun tanaman aquascape.

Penyebab

Jika alga ini muncul dan Anda tidak pernah memberikan pupuk Phospat (P) pada aquarium, kemungkin besar alga ini muncul karna tanaman kekurangan phospat. Tanaman yang tidak sehat / stres juga menjadi pemicu munculnya alga ini. Daun yang tua dan mulai rusak juga dapat memicu alga jenis ini. Dan terakhir banyaknya kotoran di atas hardscape juga bisa memicu munculnya alga ini.

Penanganan / Solusi

  1. Pangkas daun yang yang tua / mau membusuk pada aquarium.
  2. Mengatasi masalah kesehatan tanaman aquascape.
  3. Saat menganti air pastikan kotoran ikan / pembusukan daun juga ikut terbuang.

4. Misc Hair Algae (Alga Rambut)

Hair Algae (Alga Rambut)

Hair Algae / Alga Rambut ini memiliki banyak jenis seperti Fur / Fuzz, Staghorn, Thread, dan masih banyak lagi.

Penyebab

Penyebab munculnya alga jenis ini pada tangki aquarium Anda adalah kotoran yang menupuk yang menyebabkan ammonia. Banyak dedauan tumbuhan yang menua dan membusuk. Terakhir adalah tanaman mengalami stress / sakit karna terlalu rimbun, tanaman baru yang tiba - tiba mati, pemangkasan yang berlebihan.

Penanganan / Solusi

  1. Kurangi pencahayaan menjadi maksimal 5 jam / hari.
  2. Terampuh dan beresiko tinggi, gunakan dosis lebih Seachem Flourish Excel.

5. Cladophora Algae

Cladophora algae

Alga Cladophora ini seperti alga rambut, hanya saja cladophora memiliki  serabut yang lebih keras. Alga ini tumbuh subur di daerah yang memiliki pencahayaan tinggi dan air yang tenang, serta memiliki bau yang khas.

Penyebab

Penyembab utama adalah pencahayaan yang tinggi dan aliran yang lambat. Biasanya juga tumbuh karna padatnya tumbuhan yg membusuk namun pertumbuhan alga ini sangat lambat jika tumbuh di kerumunan tumbuhan apalagi kalo kurang cahaya.

Penanganan / Solusi

  1. Pangkas tanaman tua dan bersihkan kotoran dibawahnya.
  2. Tambahakan CO2 dan Nutrisi tanaman dapat menghapat alga ini.
  3. Menanam ulang bagian tanaman yang terserang alga.
  4. Gunakan obat algasida seperti API Algafix.
  5. Untuk kasuh serius bisa dengan melakukan pembersian alga secara manual, dan beri obat H2O2 atau Seachem Flourish Excel.

6. Cynobacteria / BGA

cynobacteria algae

Alga Cynobacteria / BGA ini muncul berwarna hijau gelap, muncul seperti lembaran dan tembus cahaya. Sering kali tumbuh menutupi substrat dan tanaman karpet yang tumbuh buruk dan menghambatan pertumbuhan tanaman yang sehat. 

Penyebab

Penyebab yang memunculkan alga ini adalah rendahnya oksigen atau nitrat yang dibantu cahaya tinggi.  Parameter tangki aquarium yang tidak stabil yang minimbulkan pertumbuhan bakteri tidak seimbang. Dan yang terakhir karena aquarium jarang siphon sehingga bayang kotoran dan debris.

Penanganan / Solusi

  1. Ganti air dan sedot substrat yang terdampak untuk dibersihkan dan keringkan sebelum digunakan kembali.
  2. Sirkulasi yang diarea yang banyak terdampak.
  3. Tambahkan dosis nitrat, jika tumbuhan di aquarium memang membutuhkannya. 
  4. Tutup aquarium selama 3 - 5 hari, ini cara termurah dan mudah.
  5. Bersihkan yang bisa terus berikan dosis Seachem Flourish Excel / H2O2 pada area atau bagia yang masih banyak terdapak.
  6. Menggunakan anti-biotik: dengan obat Erythromycin.

7. Black Brush Algae / BBA

Black Brush Algae (BBA)

Alga Black Rush atau Black Beard ini biasanya muncul atau tumbuh di bagian penyedot filter, CO2 difusser, daun tanaman, dan juga hardscape kayu / batu.

Penyebab

Kekurangan asupan CO2 didalam aquarium. Area terdampak memiliki aliran yang tinggi dan menggunkan alat misting (alat pembuat kabut). Dan terakhir tangki aquarium banyak mengandung banyak kotoran / debris.

Penanganan / Solusi

  1. Stabilkan CO2 pada aquarium.
  2. Buat aliran di aquarium yang seimbang.
  3. Lakukan siphon kotoran dibgian substrat dan bersihkan setiap bagian filter.
  4. Pangkas tanaman yang daunnya terdampak dan tanam dengan yang sehat / baru.
  5. Berikan obat H2O2 / Excel secara langsung pada area yang terserang alga BBA ini.

8. Diatoms

Diatoms algae

Diatom istilah ilmiah Bicallariophyceae, ini sering disebut brown alga. Alga ini muncul seperti bercak  maupun serabut pada daun tanaman dan hardscape setelah beberapa minggu set up tangki aquarium.

Penyebab

Biologis yang belum matang. Substrat yang kurang bagus dan pengantian air yang tidak baik. Dan terakhir sumber air yang kurang bagus.

Penanganan / Solusi

  1. Sihpon air berkala, untuk khasus yang sudah serius.
  2. Tambahkan media filter biologis juga dapat membantu membunuh alga.

    Note: Pada umumnya khasus alga diatom ini akan hilang setelah melakukan pergantian air berkala dan filterasi yang baik dan memuat biologis tank cepat matang.

Manfaat Daun Ketapang Untuk Udang Hias (Neocaridina & Caridina Shrimp)

Manfaat Daun Ketapang Untuk Udang Hias (Neocaridina & Caridina Shrimp)

Daun Ketapang (Indian Almond) banyak digunakan oleh para pencinta dunia aquarium dan ikan hias sejak lama. Selain ikan hias ternyata daun ketapang juga memiliki manfaat serta khasiat untuk udang hias sobat.

Apa saja manfaat daun ketapang untuk udang hias?
Daun ketapang mengeluarkan zat tanin yang memiliki sifat sebagai anti jamur dan anti bakteri dimana ini bermanfaat sebagai penangkal serangang penyakit bagi udang hias (maupun ikan hias). Daun ketapang juga memiliki biofilm pada permukaan air dimana ini juga bisa menjadi sumber makanan sehat untuk anak udang hias.

Mari kita lihat manfaat dan cara terbaik menggunakan daun ketapang di aquarium sobat.

Manfaat Daun Ketapang

Zat Tanin Antijamur & Antibakteri

Di alam, pohon menempatkan sifat antibakteri dan antijamur di daunnya untuk memastikan pohon memiliki daun yang sehat untuk tumbuh. Saat Anda memasukkan daun ke dalam air, antibakteri dan antijamur yang sama akan dilepaskan ke dalam air. Ini bermanfaat bagi udang (dan ikan) Anda jika berada di air yang sama.

Permukaan Biofilm Ekstra

Biofilm adalah kumpulan bakteri, alga, jamur dan organisme multiseluler lainnya yang membentuk lapisan pada permukaan segala sesuatu yang ada di akuarium Anda. Ini membentuk lapisan pada tanaman, kaca, hardscape, dan spons filter Anda. Pada daun, saat terendam air, biofilm memiliki banyak permukaan ekstra untuk tumbuh. Mikroorganisme ini akan berkembang dan memakan serta memecah daun dan sekaligus menjadi sumber makanan bagi udang Anda. Biofilm pada daun ini dikombinasikan dengan partikel daun itu sendiri yang terurai akan memiliki semua nutrisi yang tepat dari biofilm dan gabungan daunnya. Oleh karena itu, permukaan biofilm ini merupakan sumber makanan yang sangat baik untuk udang dan ikan hias Anda. Terutama untuk udang kecil yang masih bermasalah dengan partikel makanan yang lebih besar yang Anda berikan pada udang dewasa Anda.

Secara umum udang gemar makan biofilm

Elemen Jejak

Saat daun terurai di akuarium Anda, ia juga melepaskan elemen jejak dan berbagai hal lain di air yang bermanfaat bagi ikan dan udang, bahkan jika mereka tidak mengonsumsi biofilm dan daun yang membusuk.

Tempat Bersembunyi Udang

Udang dan anak udang serta anak ikan suka bersembunyi dari waktu ke waktu, apalagi saat udang baru saja berganti kulit, meraka sangat rentan dan ingin melindungi diri dengan cara bersembunyi sampai cangkangnya kembali mengeras. Daun menyediakan tempat persembunyian yang sangat baik bagi mereka.

Menurunkan pH

Daun ketapang di aquarium Anda akan menurunkan pH. Proses ini tidak akan tiba-tiba menurunkan pH dalam jumlah yang signifikan, tetapi dalam waktu yang berangsur. Substrat penyangga dapat mengkompensasi penurunan bertahap pH dalam aquarium untuk mempertahankan tingkat keasaman. Menggunakan daun ketapang dalam jumlah kecil, satu atau dua sekaligus di akuarium 38L atau lebih besar tidak akan membuat banyak perbedaan. Dalam jumlah yang lebih besar, dapat digunakan untuk menurunkan pH jika diinginkan, tetapi untuk ini, sedikit peat moss di dalam kantong di dalam aquarium atau filter Anda akan lebih efektif. Udang Caridina umumnya menyukai pH yang sedikit lebih rendah (tergantung dari mana asalnya yaitu 5.8 hingga 6.9) daripada Neocaridina (6.5 hingga 8) tetapi keduanya tidak akan menunjukkan efek buruk saat Anda tidak menggunakannya secara banyak.

Biasanya, udang tidak akan keberatan dengan perubahan bertahap kecil ini, dan menurut saya manfaatnya jauh lebih besar daripada efek sampingnya.

Ini akan memakan waktu sekitar dua minggu sampai daun ketapang mulai rusak. Bergantung pada berapa banyak udang hias yang Anda punya, diperlukan waktu sekitar dua bulan sampai hanya tersisa kerangka dari daunnya.

Berapa Daun Ketapang Per Liter?

Satu daun ketapang sebulan sekali per 75 liter air. Misalnya, jika Anda memiliki aquarium 37 liter, gunakan satu, atau setengah dari satu. Dalam aquarium 150 galon, Anda bisa menggunakan dua daun ketapang per bulan. Saya menyarankan, dalam hal ini, untuk memasukkan satu daun setiap dua minggu dan bukan dua daun pada saat yang sama, atau sebulan sekali pemberian terlalu banyak ditakutkan meningkatkan nitrat, yang tidak disukai udang hias Anda. Anda dapat memvariasikannya sedikit, dan jika daun ketapang tidak rusak, Anda dapat menunggu lebih lama sebelum Anda memasukkan daun ketapang berikutnya. Jika Anda memiliki banyak udang dan ikan, Anda dapat memberi mereka sedikit lebih.

Jika Anda tidak suka pemandangan daun besar di akuarium, Anda dapat memecahnya menjadi potongan-potongan kecil dan menyebarkannya di belakang tanaman atau bebatuan.

Cara Mempersiapkan Daun Ketapang Untuk Udang Hias

Anda tidak perlu melakukan sesuatu yang khusus untuk menggunakan daunnya. Anda dapat menggunakannya segera, masukkan satu atau beberapa di tangki Anda dan selesai. Saya akan membilasnya dengan cepat di bawah keran untuk menghilangkan debu dan partikel yang lepas. Daun akan melepaskan tanin, pewarnaan, di dalam air. Tanin sangat bermanfaat untuk udang dan ikan Anda. Tanin bersifat antijamur dan antibakteri, tetapi bisa membuat air Anda berwarna seperti teh. Jika Anda tidak keberatan, ok, tetapi jika Anda melakukannya, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mengurangi efek ini.

Anda bisa merendam daun ketapang beberapa hari sampai taninnya terlepas. Ini akan mengurangi sedikit warna pada air. Keuntungannya adalah daunnya akan langsung tenggelam ke dasar saat Anda memasukannya di dalam akuarium. Jika Anda ingin menghilangkan hampir semua tanin (dan sebagian besar khasiat yang bermanfaat), Anda bisa merebus daunnya sebelum digunakan. Dengan cara ini, seperti Anda bisa memasak teh dari daunnya langsung.

Bagaimana Menenggelamkan Daun Ketapang

Saat Anda membelinya, daun ketapang biasanya dikeringkan, untuk memudahkan penyimpanan dan pengawetan jangka panjang. Fakta bahwa mereka mengalami dehidrasi akan mencegahnya tenggelam ke dasar saat Anda ingin menggunakannya. Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk membuat daun agar tetap tenggelam:

Anda bisa Merebusnya

Merebus daun ketapang akan membuatnya cepat tenggelam dalam air. Ini juga akan membuat mereka melepaskan sebagian besar tanin. Jika Anda memberi nilai tinggi pada aquarium supaya air tetap jernih, ini adalah pilihan terbaik Anda. Dengan cara ini, udang Anda masih bisa mendapatkan keuntungan dari biofilm dan elemen jejak di daun, dan Anda tidak akan mendapatkan sedikit warna pun di air Anda. Sisi negatifnya adalah Anda akan merebus sebagian besar sifat antijamur dan antibakteri dari daun ketapang Anda.

Anda Bisa Menempatkan Batu di Atasnya

Menimpanya dengan benda yang berat akan membuatnya tetap tenggelam sampai cukup terendam air untuk bertahan sendiri. Pada akhirnya, dedaunan akan mulai membusuk, tetapi jika Anda tidak ingin menunggu, atau Anda tidak ingin kesempatan acak menentukan di mana Anda akan meletakkan daunnya, ini bisa menjadi opsi yang bagus.

Anda Dapat Menempelkannya di Substrat

Biasanya, daunnya masih memiliki batang kecil tempat menempel pada cabang tempat mereka tumbuh. Anda dapat menggunakan potongan kecil ini untuk menempelkan daun di substrat atau menjepitnya di antara sedikit hardscape jika ada.

Anda Bisa Menunggu Sampai Tenggelam

Sejauh ini, hal termudah untuk dilakukan adalah memasukkannya ke dalam aquarium dan menunggu hingga tenggelam dengan sendirinya. Di aquarium, daunnya akan terendam air dan menyerap air tesebut higga jatuh ke dasar. Biasanya dibutuhkan waktu beberapa hari agar daunnya benar - benar tenggelam di dasar.

Apakah Perlu Menggunakan Daun Ketapang?

Anda tidak perlu memasukkan daun ketapang ke dalam aquarium udang hias Anda, udang adalah makhluk yang kuat dan dapat hidup dengan nyaman dalam kondisi yang kurang ideal, tetapi mereka akan mendapat banyak manfaat jika Anda melakukannya. Ini adalah salah satu hal ekstra yang dapat Anda berikan pada udang hias Anda yang dapat membuat mereka berkembang biak di dalam aquarium Anda daripada hanya bertahan hidup.

Memilih Lampu Untuk Aquarium Aquascape

Memilih Lampu Untuk Aquarium Aquascape

Memilih lampu untuk aquarium aquascape adalah penting supaya hasil scaping bisa dinikmati dan memanja mata kita. Namun dipasar banyak sekali pilihan lampu yang tersedia, di sini Aqua Ama mau membahas:

Lebih Baik Lampu LED Putih atau RGB?

Selain pencahayaan LED hemat energi dengan dioda yang memancarkan cahaya putih bersih, sistem pencahayaan LED aquarium yang dilengkapi dengan dioda RGB secara bertahap telah memasuki perdagangan. Lampu tersebut dilengkapi dengan LED berwarna tambahan (kebanyakan biru, merah, pink dan hijau). 

Apa keuntungan dan kerugian dari pencahayaan RGB?

Kami akan melihat lebih dekat sistem pencahayaan untuk aquarium berikut ini dan membantu Anda dalam pengambilan keputusan untuk memilih sebelum membeli.

LED Putih (White LED)

Pertama-tama, putih tidak selalu putih. Dalam kisaran rona putih, terdapat suhu warna yang berbeda. Dengan banyak lampu LED untuk aquarium, Anda dapat memilih apakah Anda menginginkan putih yang lebih hangat, netral atau lebih dingin. Suhu warna warna putih ditentukan secara tepat oleh satuan kelvin (K).

Lampu LED dengan dioda yang memancarkan cahaya putih murni hanya memiliki keuntungan besar berupa keluaran cahaya yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan lampu dengan modul RGB. Ini berarti, pertama-tama, lampu ini memiliki kecerahan yang lebih tinggi, yang diekspresikan dalam jumlah yang lebih tinggi. jika Anda sekarang menambahkan konsumsi daya dalam watt, hasil dari perhitungan lumens / watt Anda akan mendapatkan apa yang disebut keluaran cahaya. Ini akan memberitahu Anda sejauh mana sebuah lampu sangat efisien (energi).

LED RGB (Red Green Blue LED)

Huruf RGB mewakili tiga warna dasar merah, hijau, dan biru. Istilah "LED RGB" mengacu pada LED yang memancarkan cahaya dalam warna-warna di atas. Dalam aquatik air tawar, kebanyakan LED biru dan merah digunakan untuk menciptakan suasana cahaya tertentu. LED Biru Simulator siang hari atau pengontrol LED sangat cocok untuk menciptakan suasana khusus ini melalui efek cahaya. Namun, pengaturan suasana hati tidak. Warna tanaman air tampak jauh lebih kaya dan cerah, satu-satunya penggunaan RGB-LED. LED merah, biru dan hijau populer digunakan untuk pencahayaan aquarium standar karena suhu cahaya ini sangat meningkatkan warna objek di dalam aquarium. Ikan merah, udang dan tentunya tanaman berbatang dan daun merah terlihat lebih mencolok, begitu pula warna binatang aquarium yang biru atau batu yang lebih gelap juga ditekankan.

Untuk memvariasikan nada putih atau suhu warna dari pencahayaan berkelanjutan, LED merah atau biru sering ditambahkan ke LED putih sebagai prasyarat untuk itu lampu LED di mana warna individu dapat dinyalakan secara terpisah melalui pengontrol. Jika Anda menambahkan sedikit warna merah ke cahaya putih, Anda akan mendapatkan warna putih yang lebih hangat. Biru, di sisi lain, menghasilkan suhu warna yang lebih sejuk. Misalnya, skema pencahayaan seperti itu dapat diwujudkan dengan garis matriks dari siang hari, misalnya.

Dibandingkan dengan lampu yang hanya terdiri dari LED putih murni, lampu dengan modul RGB tambahan memancarkan lumens jauh lebih sedikit. Alasannya terletak pada penggunaan LED berwarna. Mata manusia melihat warna seperti biru atau merah sebagai lebih gelap, dan hijau dan kuning lebih cerah (lihat grafik).

Kurva efisiensi bercahaya untuk penglihatan fotopik dan skotopik biru = skotopik (pada malam hari), merah = fotopik (pada siang hari). credit: HHahn

Akibatnya, mata manusia akan selalu menganggap lampu aquarium dengan LED RGB kurang terang. Hal ini berlaku untuk kedua lumen sebagai sampel perbandingan visual. Jika sekarang kita menambahkan konsumsi daya dalam watt, kita akan menemukan bahwa keluaran cahaya dalam lumens per watt berkinerja lebih buruk. Untuk mencapai kecerahan yang sebanding, Anda memerlukan sistem pencahayaan yang jauh lebih kuat. Jadi, jika tujuan utama Anda adalah menghemat listrik dengan teknologi LED aquarium, sistem pencahayaan dengan LED putih murni lebih disarankan.

Namun, keunggulan pencahayaan RGB jelas terletak pada aksentuasi warnanya.Seperti dijelaskan di atas, rona objek berwarna di aquarium, seperti ikan warna-warni atau invertebrata dan tanaman air, sangat jelas terlihat, terutama tanaman air merah serta warna merah dan hewan biru bersinar dalam cahaya yang sangat khusus dan menampilkan warna yang jauh lebih pekat. Misalnya, di sektor kelautan, tempat fluoresensi memainkan peran utama, LED berwarna menjadi sangat diperlukan.

Kesimpulan 

Singkatnya, kita dapat mengatakan bahwa lampu LED dengan hanya LED putih memiliki kekuatan dalam efisiensi energi, tetapi lampu RGB pasti mendapat skor dalam hal aksentuasi warna. Dengan demikian, setiap penghobi aquarium, tidak peduli di area mana fokus mereka berada, akan menemukan solusi yang cocok.

7 Jenis Pakan Untuk Budidaya Kutu Air (Kutir)

 

Jenis - Jenis Pakan Untuk Budidaya Kutu Air (Kutir)

Halo sobat kutir mania, kali ini Aqua Ama akan membahas pakan untuk kultur atau budidaya kutu air. Kutu air (kutir) yang sering dibudidayakan adalah Daphnia Pulex, Daphnia Moina / Moina Macrocopa, dan Daphnia Magna.

Kutu air (kutir) sendiri adalah salah satu pakan terbaik untuk pembesaran anak ikan dan memperkuat warna ikan karna memiliki kandungan protein alami.


Yuk simak pakan apa saja yang bisa buat kutir sobat tambah banyak dan melimpah.

*PASTIKAN BESAR MEDIA DAN JUMLAH KADAR PAKAN SESUAI, JANGAN TERLALU BANYAK JIKA MEDIA ANDA KECIL. KARNA PAKAN YANG TERLALU BANYAK JUGA DAPAT MERACUNI DAN MEMBUNUH*

1. Kotoran Hewan (KoHe)

Pertama adalah kotoran hewan atau disebut kohe ini adalah salah satu pakan kutir yang mungkin mudah didapatkan oleh sobat Ama. Kotoran seperti sapi, burung puyuh, ayam dan hewan ternak lainnya ini bisa dipakai sebagai pakan kutir.

Sebelum diolah menjadi pakan kohe sebaiknya dikering terlebih dahulu, setelah kohe kering masukan kohe pada kain halus atau karung, ini bertujuan agar hanya sarinya saja yang diambil dan tidak membuat dasar kolam media kultur kotor. Karna dasar kolam yang kotor bisa mendatangkan cacing darah, copepoda (kutu jet/zet), ostracoda, larva nyamuk dan organisme lainnya.


2. Air Bekas

Kedua adalah air bekas, ya air bekas memang bisa jadi sumber makanan untuk daphnia tapi tidak semua air bekas ya 😃. Yang bisa jadi pakan itu adalah air bekas cucian beras dan air bekas ganti air aquarium ikan. Air tersebut mengandung sari atau organisme yang menjadi sumber pakan daphnia / kutir itu sendiri.


3. Pembusukan Organik

Pakan ketiga adalah pembusukan, pebusukan ini bisa menggunakan dedaunan disekitar kita seperti ketapang, pisang, jambu, dll sobat bisa juga menggunakan sayuran atau yang murah adalah pelepah pisang jika ada.

Caranya adalah rendam dedauan atau sayur atau pelepah pada kolam kultur kutir, biar kan beberapa hari hingga kondisi media pakan mulai lunak atau membusuk. Setelah membusuk sobat bisa memasukan starter kutirnya.


4. Green Water

Pakan keempat ini adalah green water adalah air yang banyak tumbuh micro algae atau phytoplankton seperti Chlorella. Air bekas ikan yang terkena matahari biasanya cepat tumbuh micro algae dan dapat digunakan sebagai pakan kutu air.

5. Fermentasi

Pakan kelima ada teknik fermentasi, yaitu mengolah pakan agar muncul banyak micro organisme didalamnya yang akan menjadi sumber pakan kutir. Biasanya yang digunakan adalah Yakult, Gula Merah / Air Tebu dan EM4 Perikanan adapun tambah seperti Ragi.

Setelah dicampurkan bahan tersebut fermentasikan selama 3-4 hari setelah itu baru bisa digunakan sebgai pakan kutir. Pemberian pakan sebaiknya dalam jumlah yang sesuai takaran dengan besar media dan starter ya sobat.

6. Pelet / Susu

Pakan keenam ada Pelet dan Susu, sobat bisa memilihnya salah satu saja gunakan lah sebaiknya yang berbentuk bubuk. Larutkan pelet / susu pada air dan berikan pada kutir, usahakan jangan sampai ada endapan pada dasar pakan.


Jika terdapat endapan berikan saja sarinya saja karna endapan pelet / susu dapat menimbulkan cacing pipih dan bisa menjadi musuh.

7. Spirulina

Pakan ketujuh ini pengunaan sama dengan pakan keenam tapi ini adalah yang terbaik. Karna spirulina sendiri terbuat dari micro algae yang dibentuk serbuk maupun tablet.

Sekian artikel dari AquaAma.my.id semoga bermanfaat bagi pembacanya, sekian terima kasih!

6 Jenis Filter Aquarium Yang Wajib Diketahui Sebelum Membeli

 

Filter Aquarium

Halo sobat Aqua Ama kali ini Ama mau membahas tentang filter aquarium, filter sangat dibutuhkan pada aquarium sebagai sirkulasi air dan juga menjaga supaya airnya tetap bening untuk pemandangan indah ikan dan aquascape sobat. Selain itu filter juga berguna untuk membersihkan kotoran zat berbahaya dalam aquarium seperti Ammonia dan membuat jangka waktu pengantian air sedikit lebih lama.

Diluar sana banyak terbanyak varian jenis filter untuk aquarium dan masuk dalam enam jenis golangan. Kira - kira jenis filter apa ya yang cocok untuk aquarium dan biota didalam aquarium sobat?, yuk disimak bersama.

1. Filter Undergravel (UGF)

filter undergravel
credit: HowStuffWorks

Jenis filter undergravel selain terbilang agak murah dan paling mudah penerapannya, filter ini juga bagus untuk sirkulasi dan filtrasi air aquarium sobat. Filter undergravel ini bekerja dengan cara menyedot kotoran ikan dan zat jahat dalam air yang tersedot dibawah gravel/substrat.

Filter undergravel membutuhkan bantuan pompa air atau udara untuk sirkulasi air dengancara memompa air kepermukaan supaya filter bekerja maksimal. Filter undergravel ini memiliki sistem penyaringan secara mekanik dan biologis.

Untuk menghidari kebusukan dan munupuknya kotoran, lakukan lah siphon berkala pada filter under gravel sobat. Cocok sebagai filter ikan guppy maupun udang hias loh.

2. Filter Internal

filter internal
credit: Best Family Pets

Filter internal adalah filter yang diletak didalam aquarium. Filter internal ini banyak varian jenisnya juga loh. Mulai dari yang mengunakan pompa udara atau air sebagai pendukungnya serta media filter yang digunakan.

Filter ini biasanya merupakan filter yang sederhana dengan penggunaan yang sangat terbatas. Filter ini cocok untuk digunakan pada akuarium berukuran kecil karena daya jangkaunya tidak terlalu luas.

3. Filter Eksternal

filter eksternal
credit: PopScreen

Filter ketiga adalah filter eksternal yang artinya filter ini beroperasi diluar aquarium dan bisa di tempatkan dimana saja. Filter ini bekerja dengan cara mempompa air dari aquarium ke filter dan dari filter kembali ke aquarium.

Filter eksternal ini dapat diisi media filter sesuai ke inginan kita sendiri, sehingga kita bisa tahu agar air dalam aquarium tetap sebening kristal. Filter ini sendiri banyak digunakan untuk aquarium ukuran besar, filter ini juga disebut filter canister atau filter sultan 😆.

4. Filter Hang On

filter hang on
credit: Aquarium Filter Setup

Filter hang on sering juga disebut dengan filter gantung, filter ini diletakkan dengan cara digantung di atas samping akuarium dengan pipa yang dimasukkan ke dalam air yang berfungsi untuk membawa air dari aquarium ke tabung filter yang digantung disamping aquarium.

Penggunaan dan perawatannya cukup mudah sehingga cocok bagi para pemula. Sistem penyaringan yang digunakan lengkap yaitu mekanik, biologis, dan kimiawi. Namun, filter ini tidak cocok untuk akuarium air laut. Filter ini cocok untuk aquarium kecil hingga sedang dan cocok juga untuk aquascape kelas pemula.

5. Filter Top

filter top
credit: AliExpress

Filter top atau sering disebut juga filter atas diletakkan di atas akuarium dengan pompa yang diletakkan di dalam akuarium untuk menyedot air dari akuarium dan membawanya ke box filter diatas aquarium.

Ini adalah jenis filter yang paling umum dan sering digunakan oleh penghobi ikan maupun kura-kura loh. Mudahnya mempersiapkan sebuah filter top serta hasil yang maksimal menjadi faktor banyak penghobi yang menggunakan jenis filter ini.

Biasanya filter ini menggunakan busa yang selain berfungsi sebagai penyaring mekanik, busa juga bisa menjadi media berkembangnya bakteri pengurai ammonia sehingga juga bisa bekerja dengan sistem biologis.

Beberapa orang ada juga loh yang menambahkan zeolite sebagai fiter kimia ke dalam box, tetapi cara ini kurang dianjurkan karena dapat meningkatkan resiko penyumbatan.


6. Filter Wet & Dry

filter wet and dry
credit: Monster Fish Keepers

Filter wet and dry atau “basah dan kering” menggunakan dua filter yang diletakkan di dalam akuarium (area basah) dan diluar akuarium (area kering). Sistem penyaringan yang digunakan lengkap, mekanik, biologis, dan kimiawi.

Penggunaan area kering bertujuan untuk menambah efektivitas filter biologi. Di bagian atas area kering, terdapat sprayer untuk mengalirkan air ke area basah. Filter ini cocok untuk digunakan pada akuarium air tawar dan juga air asin.

Nah bagaimana? Sudah tahu bukan tentang 6 jenis filter akuarium? Jika Anda punya akuarium yang berisi ikan maupun kura-kura, Anda pakai jenis filter yang mana?

Semoga ulasan mengenai 6 jenis filter akuarium dapat bermanfaat bagi Anda, terutama bila Anda sebagai hobiis ikan maupun kura-kura. Jika artikel ini memang bermanfaat, bagikan kepada teman-teman Anda ya.

Mengenal & Merawat 'Hygrophila pinnatifida' Bagi Pemula

Mengenal & Merawat Hygrophila pinnatifida Bagi Pemula
Hygrophila pinnatifida

Halo sobat Aqua Ama kali ini kita akan mengenal tanaman dari genus Hygrophila dan cara merawatnya pada aquarium maupun terarium/paludarium sobat, yuk disimak bersama 😉.


Deskripsi, Ekologi, Kegunaan

Hygrophila pinnatifida atau bernama lain Nomaphila pinnatifida, Adenosma pinnatifida, Synnema pinnatifidum dan Cardanthera pinnatifida ini adalah tanaman yang sudah dipelajari ilmuan sejak 160 tahun lalu oleh Nicol Alexander Dalzell pada tahun 1860.

Hygrophila pinnatifida adalah tanaman endemik berasal dari India. Persebaran tanaman ini dibagian area pantai barat tepatnya di pegunungan Ghats Barat (Maharashtra, Goa, Karnataka, Tamil Nadu), dan juga ditemukan pada literatur dokumentasi di daerah bagian utara India yaitu Uttar Pradesh.

Hygrophila pinnatifida memiliki ciri daun berbentuk lobed dan varian warna seperti hijau lumut, kecoklatan, coklat kemerahan sebagian dan kekuningan saat terkena lampu didalam aquarium. Batangnya bisa tumbuh antara 15-40cm dan lebar tanaman 10-30cm, H. pinnatifida memiliki pertumbah sedang jika dirawat dengan baik.

Hygrophila pinnatifida sendiri baru menjadi komoditi komersial pada tahun 2008, digunakan dan diperdagangkan sebagai tanaman aquarium. Tanaman ini kemudian banyak dibudidayakan oleh pembibit tanaman air besar seperti Tropica & Dennerle. Pada hari ini tanaman ini sangat populer karna banyak dipakai untuk mendesian aquarium (aquascape) oleh aquascaper ternama. Tanaman ini cocok ditanaman pada hardscape, bagian tengah, dasar dan semi-aquatic (paludarium).

Perawatan

Hygrophila pinnatifida ini sangat menyukai cahaya, minimal 6 jam perhari (sedang). Tingkat kesulitan tanaman ini aladah sedang/lumayan sulit, karna selain membutuhkan cahaya, memberi asupan CO2 juga penting untuk tanaman ini dan jangan lupa nutrisi (pupuk).

Hygrophila pinnatifida menyukai kualitas air pH 5-8, suhu air 18-28°C, 0-12°KH, dan 0-30°GH. Tanaman ini tidak telalu memikirkan substrat (media tanam), berukuran form kecil dan akar yang tidak terlalu dalam. Jika dijabut akar tanaman akan menempel pada pasir maupun kerikil.

Masalah yang sering dialami tanaman ini adalah kekurang Potassium (Kalium) kadungan yang terdapat pada pupuk makro, dimana memiliki ciri - ciri daun tua berlubang - lubang kecil.
 

Pembiakan

Hygrophila pinnatifida dapat berkembang biak dengan cara setiap node (batang dan pangkal daun) memunculkan tunas baru, selain itu H. pinnatifida juga bisa berkembang biak melalui daunnya. Cara lain memperbanyaknya adalah dengan cara memotong atau memisahkan anakannya yang sudah memiliki akara daripada memotong kuncup tanaman (stek).

Hygrophila pinnatifida


Hygrophila pinnatifida dapat tumbuh dengan cepat dengan mode immersed (80%) daun berada diluar air dibandingkan submerged didalam air yang akan banyak menekan biaya (Pencahayaan & CO2).

Penilaian Kontes Ikan Guppy Delta Tail

Albino Full Red Singapore Guppy

Hai guppy lovers, kali ini AquaAma mau kasih info penilaian pada kontes ikan guppy delta tail standar IFGA. Kalo sobat bertanya IFGA? IFGA adalah International Fancy Guppy Association, sebuah asosiasi perguppyan di Amerika Serikat yang berdiri pada tahun 1966.

Artikel ini berfokus pada penilaian entri tangki jantan sesuai standar IFGA. Entri tangki didefinisikan sebagai dua jantan yang cocok dalam kelas warna yang sesuai. Dalam artikel ini gambar entri tangki,  akan ditunjukkan untuk menunjukkan bagaimana penilaian dilakukan.

Pastikan untuk merujuk Standar Penilaian IFGA yang tersedia di situs web www.ifga.org untuk lebih memahami bagaimana guppy ini dinilai. Menujuk ikan Guppy standard IFGA ini sangat menantang dan dimengerti oleh mereka yang mengikuti tes penilaian visual. Artikel ini dapat membantu mereka yang bekerja untuk menjadi juri dan peserta/breeder memilih pejantan yang tepat untuk berkembang biak dan bersaing dalam kontes ikan guppy.

Penilaian Warna

Warna dipecah menjadi kepadatan (density/densitas) dan kecerahan (intensity/intensitas). Densitas adalah jumlah warna yang mengikuti kelas warna yang dimasukkan. Intensitas adalah kecerahan warna yang mengikuti kelas warna. Misalnya jika ikan guppy hijau hanya memiliki 50% ekor yang berwarna hijau dan separuh lainnya berwarna hitam hanya dapat memiliki separuh titik kepadatan. Intensitas warna hanya dapat ditunjukkan untuk jumlah warna hijau di bagian ekor.

Jantan Delta 1

Green Moscow Guppy

Warna Ekor (11 pts.) – Jantan Delta 1
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (6 pts.)
4
Cakupan yang layak kecuali tepi belakang.
Intensity
 (5 pts.)
2
Beragam warna hijau.
Total
6
 
Warna Dorsal (8 pts.) – Jantan Delta 1
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
2
Warna menjadi dua.
Intensity
 (4 pts.)
1
Beragam warna
Total
3
 
Warna Tubuh (8 pts.) – Jantan Delta 1
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
3
Cakupan lebih baik dari setengah.
Intensity
 (4 pts.)
2
Beragam warna
Total
5
 

Jantan Delta 2


Warna Ekor (11 pts.) – Jantan Delta 2
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (6 pts.)
5
Cakupan yang bagus dengan setidaknya 15% dari warna ketiga.
Intensity
 (5 pts.)
3
Warna cerah.
Total
8
 
Warna Dorsal (8 pts.) – Jantan Delta 2
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
2
Warna ketiga hilang.
Intensity
 (4 pts.)
2
Warna tidak cocok.
Total
4
 
Warna Tubuh (8 pts.) – Jantan Delta 2
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
2
Warna hijau di tubuh.
Intensity
 (4 pts.)
2
Tidak cocok.
Total
4
 

Jantan Delta 3


Warna Ekor (11 pts.) – Jantan Delta 3
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (6 pts.)
4
Campuran tidak biasa ¾ ekor gelap.
Intensity
 (5 pts.)
2
Warna gelap. Harus lebih cerah.
Total
6
 
Warna Dorsal (8 pts.) – Jantan Delta 3
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
2
Warna dorsal cocok dengan ekor.
Intensity
 (4 pts.)
2
Warna lebih cerah di bagian bawah.
Total
4
 
Warna Tubuh (8 pts.) – Jantan Delta 3
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
3
Distribusi warna yang bagus sesuai dengan ekor.
Intensity
 (4 pts.)
2
Lebih cerah di bagian depan.
Total
5
 

Jantan Delta 4


Warna Ekor (11 pts.) – Jantan Delta 4
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (6 pts.)
5
Cakupan warna ekor yang bagus.
Intensity
 (5 pts.)
4
Warna cerah.
Total
9
 
Warna Dorsal (8 pts.) – Jantan Delta 4
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
3
Kecocokan warna yang bagus dengan ekor.
Intensity
 (4 pts.)
2
Rona warna yang bervariasi.
Total
5
 
Warna Tubuh (8 pts.) – Jantan Delta 4
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Density
 (4 pts.)
3
Distribusi warna yang bagus.
Intensity
 (4 pts.)
3
Warna yang serasi.
Total
6
 

Penilaian Bentuk

Garis besar digunakan pada setiap guppy untuk membantu menunjukkan seberapa dekat persyaratan proporsi bentuk terpenuhi. Ilustrasi di bawah ini menunjukkan proporsinya.


Jantan Delta 1


Bentuk Ekor (10 pts.) – Jantan Delta 1
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Sudut
 (5 pts.)
4
Hampir 60 derajat.
Bentuk
 (5 pts.)
3
Tepi ujung membulat.
Total
7
 
Bentuk Dorsal (5 pts.) – Jantan Delta 1
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
3-to-1 shape
 (5 pts.)
2
Dorsal terlalu pendek untuk 3-to-1.
Total
2
 
Bentuk Tubuh (5 pts.) – Jantan Delta 1
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Overall and peduncle 3-to-2 shape
 (5 pts.)
4
Meskipun rasio peduncle sedikit meleset, ini adalah bentuk yang bagus.
Total
4
 

Jantan Delta 2


Bentuk Ekor (10 pts.) – Jantan Delta 2
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Sudut
 (5 pts.)
4
Hampir 60 derajat.
Bentuk
 (5 pts.)
3
Tepi ujung membulat.
Total
7
 
Bentuk Dorsal (5 pts.) – Jantan Delta 2
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
3-to-1 shape
 (5 pts.)
4
Dorsal 3-to-1 shape. Bisa jadi lebih paralel.
Total
4
 
Bentuk Tubuh (5 pts.) – Jantan Delta 2
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Overall and peduncle 3-to-2 shape
 (5 pts.)
3
Setengah bagian depan bisa lebih penuh dan peduncle bagus.
Total
3
 


Jantan 3


Bentuk Ekor (10 pts.) – Jantan Delta 3
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Sudut
 (5 pts.)
3
Bagian bawah lebih lebar
Bentuk
 (5 pts.)
3
Tepi ujung membulat.
Total
6
 
Bentuk Dorsal (5 pts.) – Jantan Delta 3
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
3-to-1 shape
 (5 pts.)
2
Dorsal hanya 2-to-1 shape. Bisa jadi lebih paralel.
Total
2
 
Bentuk Tubuh (5 pts.) – Jantan Delta 3
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Overall and peduncle 3-to-2 shape
 (5 pts.)
3
Setengah bagian depan bisa lebih penuh dan peduncle bagus.
Total
3
 

Jantan 4


Bentuk Ekor (10 pts.) – Jantan Delta 4
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Sudut
 (5 pts.)
4
Hampir 70 derajat. (usahakan ukuran 70-75 derajat untuk point tinggi)
Bentuk
 (5 pts.)
3
Tepi ujung membulat.
Total
7
 
Bentuk Dorsal (5 pts.) – Jantan Delta 4
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
3-to-1 shape
 (5 pts.)
3
Dorsal hampir 3-to-1 shape, atau bisa libih panjang.
Total
3
 
Bentuk Tubuh (5 pts.) – Jantan Delta 4
Rincian Poin
Poin Didapat
Komentar
Overall and peduncle 3-to-2 shape
 (5 pts.)
4
Full body dan peduncle bagus
Total
4
 

Ringkasan Jumlah Poin

Di bawah ini adalah ringkasan poin-poinnya. Untuk menilai lebih lanjut ikan guppy, perkiraan titik ukuran tubuh diberikan dari apa yang ada pada artikel ini. Dari ukuran tubuh, ukuran ekor dan ukuran punggung dapat diperkirakan. Kondisi, perilaku, dan simetri ditunjukkan pada tabel di bawah ini seperti yang terlihat di foto.
Kategori
Guppy 1
Guppy 2
Guppy 3
Guppy 4
Warna Ekor (11 pt)
6
8
6
9
Warnal Dorsal (8 pt)
3
4
4
5
Warna Tubuh (8 pt)
5
4
5
6
Warna Total (27 pt)
14
16
15
20
 
Bentuk Ekor (10 pt)
7
7
6
7
Bentuk Dorsal (5 pt)
2
4
2
3
Bentuk Tubuh (5 pt)
4
3
3
4
Bentuk Total (20 pt)
13
14
11
14
         
Ukuran Tubuh (8 pt)
7
5
5
6
Ukuran Ekor (11 pt)
8
7
7
8
Ukuran Dorsal (8 pt)
4
6
5
5
Ukuran Total (27 pt)
19
18
17
19
 
Kondisi Ekor (5 pt)
4
4
4
3*
Kondisi Dorsal (4 pt)
3
3
3
3
Kondisi Tubuh (4pt)
3
3
3
3
**Kelincahan (5 pt)
3
3
3
3
Simetri (8 pt)
4
4
4
6
Kondisi/Kelincahan/Simetri Total (26 pt)
17
17
17
18
 
Grand Total (100 pt)
63
65
60
71

Credit & Source: Guppy West
Rewrite: MiZ.