Budidaya Cacing Darah Paling Mudah Untuk Pemula!

Cacing darah (Chironomus sp.)
Merupakan salah satu jenis pakan hidup untuk ikan hias yang tentunya banyak dikenal dikalangan para pencinta Aquarist dan Breeder ikan hias. Cacing darah merupakan pakan favorit bagi ikan cupang dan guppy.

Cacing darah disebut juga bloodworm dan merupakan pakan alami seperti kutu air daphnia magna maupun cacing sutra. Cacing darah seratus persen bukanlah cacing sutra, karena cacing darah berasal dari larva serangga ordo diptera atau nyamuk chironomus.

Nyamuk ini merupakan nyamuk pengisap madu bunga atau nektar dan bukan penghisap darah. Jenis nyamuk ini juga tidak menggigit untuk menghisap darah sebagaimana nyamuk lainnya. Sehingga dengan demikian tentunya keduanya berbeda meskipun sekilas secara penampakam keduanya sama. Dan bahkan kadang banyak yang kerap salah mengartikan. Berikut ini tata cara budidaya cacing darah.

1. Pembibitan Cacing Darah
Tahap awal budidaya cacing darah adalah pembibitan sebagaimana pembibitan daphnia magna. Pada tahap ini anda dapat memperoleh bibit dengan mudah dengan membelinya di pasar atau toko penjualan bibit. Pastinya banyak yang menjual bibit cacing darah sebab budidaya cacing darah sudah cukup marak dilakukan.


Anda bisa mendapatkan bibit cacing darah dengan mudah di lokasi persawahan dengan mudah. Namun, tentunya kualitas bibit bervariasi, padahal untuk mendapatkan hasil budidaya yang maksimal tentunya harus menggunakan bibit yang berkualitas. Kriteria bibit cacing darah berkualitas meliputi hal berikut :
  1. Bibit cacing berkualitas ditunjukkan dengan daya tahan hidup yang tinggi.
  2. Bibit cacing darah biasanya tenggelam dibawah permukaan air seperti rambut-rambut yang kusut.
  3. Cacing aktif bergerak dan memiliki pergerakan yang maksimal.
  4. Pisahkan antara cacing dan bagian ari cacing kemudian pindahkan kewadah air yang bersih.
  5. Proses ini disebut dengan proses karantina hal ini dilakukan untuk menghindarkan cacing darah dari kontaminasi bakteri.
  6. Proses karantina biasanya memakan waktu 2-3 hari, selama waktu tersebut sebaiknya air dalam wadah selalu dialiri air dengan aliran rendah.
  7. Pastikan bahwa air didalam wadah selalu mengalir untuk bisa menyediakan oksigen yang baik.
  8. Jika kadar oksigen di dadal wadah berkurang maka tambahkan aerator kendalam wadah.


2. Pembuatan Media Perkembangbiakan
Tahap selanjutnya yaitu mempersiapkan media perkembangbiakan. Pada tahap ini anda bisa memilih salah satu jenis media, yakni ingin mengembangbiakan di media lumpur atau juga media air. Namun, lebih mudah jika dikembangbiakan menggunakan dengan media air sebab pastinya akan lebih mudah mendapatkan media air berkualitas ketimbang media lumpur.

Berikut tahapan pembuatan media perkembangbiakan cacing darah menggunakan air:
  1. Persiapkan nampan atau box berukuran besar.
  2. Gunakan air bersih yang berkualitas baik.
  3. Kondisikan air didalam wadah selalu mengalir, sehingga anda tidak perlu terus-menerusan melakukan penggantian air.
  4. Susun nampan dengan rapi agar aliran air dapat mengalir lancar dan tidak macet.
  5. Letakkan saluran air pada bagian rak nampan paling atas, dan lakukan hal yang sama untuk rak dibawahnya.


3. Pemindahan Bibit 
Setelah media siap, maka tahapan selanjutnya adalah melakukan pemindahan bibit. Pemindahan dilakukan dengan hati-hati sebab tentunya jika dilakukam dengan sembarangan maka akan dapat merusak kualitas bibit. Selain itu pemindahan harus dilakukan secara tepat agar bibit tidak mati saat dipindahkan. Langkah pemindahan bibit dapat dilakukan denhan cara berikut :

  1. Siapkan sendok atau jaring kecil sebagai alat bantu untuk proses pemindahan bibit.
  2. Lakukan pemindahan dengan hati-hati agar cacing tidak mengalami stres.
  3. Jangan langsung memegang bibit cacing darah, namun gunakan alat yang ada, sebab kontak dengan tangan dengan suhu tubuh dapat mengagalkan proses budidaya dan menyebabkan bibit terkontaminasi.
  4. Lakukan pemindahan bibit dengan cepat agar bibit tidak mengalami stres.


4. Perawatan dan Pemeliharaan
Perawatan dan pemeliharaan pada budidaya cacing darah ini meliputi beberapa hal sebagaimana cara budidaya kutu air dapnia dengan susu, antara lain sebagai berikut :
  • Kondisi Air
    Tahap pertama adalah perhatikan kondisi air yang ada didalam wadah. Kondisi air harus dijaga sebersih mungkin, sebab cacing darah membutuhkan air yang bersih untuk menghasilkan kualitas panen yang baik. Pastikan bahwa aliran air lancar dan tidak tersendat atau macet. Sebab air yang macet dapat menggurangi kadar oksigen yang ada di dalam air. Kekurangan oksigen dapat menyebabkan masalah yang serius dalam budidaya cacing darah seperti kematian bibit cacing.
  • Pemberian Pakan
    Tentunya agar tetap bertahan hidup cacing darah membituhkan makanan untuk bisa terus melakukan proses peekembangbiakannya. Tentunya pakan yang diberikan juga tidak sembarangan sebab membutuhkan penanganan yang khusus. Sebagai sumber nutrisi bagi cacing darah, berikut jenis dan cara pemberian pakan yang baik :

    - Pakan yang diberikan dapat berupa pakan organik cacing darah yang sudah difermentasikan.
    - Tekstur pakan haruslah lembut, lembek dan mudah dihancurkan.
    - Anda juga bisa memberikan pakan ampas tahu yang tentunya sudah difermentasi.
    - Selain kandungan protein yang tinggi, ampas tahu ini juga memiliki jamur yang sangat disukai dan bermanfaat baik bagi tambahan nutrisi cacing darah.
    - Tanbahkam tepung ikan yang tentu dapat dengan mudah anda temukan di pasar.
    - Pemberian pakan dilakukan sampai dengan cacing darah berumur 10-12 hari setelah pemindahan bibit tanaman.
    - Setelah lewat dari umur tersebut maka pakan dapat diganti dengan jenis pakan sayuran dan kotoran ayam yang sudah difermentasikan.

5. Pemanenan
Tahapan akhir dalam budidaya adalah pemanenan. Tentunya yang diharapkan adalah panen dengan kuantitas banyak dan kualitas yang terbaik. Sebagai pakan ikan tentunya cacing darah diberikan dalam keadaan hidup, pastinya dibutuhkan penanganan khusus untuk mendapatkan kualitas terbaik. Tahapan pemanenan dilakukan melaui tahaoan sebagai berikut :

  1. Usia ideal panen untuk budidaya cacing arah adalah 70-75 hari setelah pemindahan bibit.
  2. Pemanenan dilakukan dengan cara mengurangi jumlah koloni yang ada di dalam wadah.
  3. Siapkan kain gelap yang dapat menutip seluruh permukaan nampan.
  4. Pastikan setiap wadah nampan tertutup dengan sempurna.
  5. Jika tidak memiliki kain gelap maka cukup letakkan napan dalam ruangan gelap selama 5-6 jam.
  6. Selanjutnya pisahkan dengan hati-hati Dan gunakan jaring atau sendok untuk memanen cacing darah.
  7. Simpan hasil panen di dalam air bersih dan segera jual agar kualitasnya tetep terjaga.

Perlu diketahui pula cacing darah memiliki kandungan gizi dan asam amino yang tinggi dimana pakan ini bagus untuk pembesaran ikan hias anda. Berikut ini tabel kandungan gizi dari Cacing Darah:
Bahan Penyusun Kandungan Gizi (%)
Protein 60,9
Lemak 16,3
Serat 0,9
BETN 13,5
Abu 8,1

3 komentar

  1. Yg di maksud "ari" pada cadar itu bagian yg mana min??

    BalasHapus
  2. Ini budidaya cacing darah atau cacing sutra gan?

    BalasHapus
  3. Dengan waktu 70-75 hari bisa berapa kg min untuk 1 nampannya?

    BalasHapus


EmoticonEmoticon