Latest Posts

5 Ikan Hias Paling Populer 2023

AQUAAMA.MY.ID - Ikan hias merupakan salah satu hobi yang banyak diminati oleh masyarakat. Selain dapat mempercantik ruangan, ikan hias juga dapat memberikan efek relaksasi bagi pemiliknya. Namun, tidak semua jenis ikan hias cocok untuk dipelihara di rumah. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan, seperti ukuran, kebutuhan air, makanan, dan perawatan.

Tahun 2023 ini, ada beberapa jenis ikan hias yang diprediksi akan semakin populer dan dicari oleh para penghobi. Berikut adalah 5 ikan hias paling populer 2023 yang bisa Anda pertimbangkan untuk memiliki:

1. Ikan Channa

Channa species
© Fish & Lines

Ikan Channa atau ikan gabus adalah ikan predator yang memiliki banyak jenis dan warna yang menarik. Ikan Channa dapat tumbuh hingga ukuran besar dan membutuhkan aquarium yang luas dan berisi air bersih. Ikan Channa juga memiliki harga yang cukup fantastis, tergantung dari jenis dan kualitasnya. Salah satu jenis ikan Channa yang paling mahal adalah ikan Channa Barca.

2. Ikan Koi

Ikan Koi adalah ikan hias yang berasal dari Jepang dan memiliki corak dan warna yang sangat cantik. Ikan Koi biasanya dipelihara di kolam dan membutuhkan air yang terawat dengan baik. Ikan Koi juga memiliki nilai seni dan simbolis yang tinggi bagi orang Jepang. Harga ikan Koi dapat mencapai nilai yang tak terhingga, sesuai dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual.

3. Ikan Arwana

Ikan Arwana adalah ikan hias purba yang masuk dalam keluarga Osteoglossidae. Ikan Arwana memiliki tubuh yang panjang dan bersisik mengkilap. Ikan Arwana juga merupakan ikan predator yang membutuhkan aquarium yang besar dan kuat. Ikan Arwana memiliki banyak jenis, seperti Red Tail Golden, Brasil, Banjar, Black Golden , Super Red, hingga Cross Back Golden. Harga ikan Arwana juga sangat bervariasi, tergantung dari jenis dan ukurannya.

4. Ikan Glofish

Ikan Glofish adalah ikan hias hasil rekayasa genetik yang memiliki beragam warna dan menyala saat berada di ruang gelap. Ikan Glofish merupakan hasil modifikasi dari ikan zebra atau ikan tetra neon. Ikan Glofish dapat tumbuh hingga 5 cm dan cocok dipelihara di aquarium kecil dengan lampu LED. Harga ikan Glofish cukup terjangkau, sekitar Rp 25.000 per ekor.

5. Ikan Dwarf Gourami

Ikan Dwarf Gourami atau Gurami Mini adalah ikan hias berukuran kecil dan corak yang indah. Ikan Dwarf Gourami dapat tumbuh hingga 6 cm dan cocok dipelihara di aquarium kecil dengan tanaman air. Ikan Dwarf Gourami juga mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi air dan makanan. Harga ikan Dwarf Gourami berkisar dari Rp 10.000 hingga Rp 50.000 per ekor.

Itulah 5 ikan hias paling populer 2023 yang bisa Anda jadikan pilihan untuk mempercantik rumah Anda. Tentu saja, Anda harus memperhatikan kebutuhan dan perawatan masing-masing jenis ikan agar tetap sehat dan indah.

Mengenal Ikan Pari Sungai Raksasa (Urogymnus polylepis)

Pari Sungai Raksasa (Urogymnus polylepis)

Klasifikasi

Kingdom: Animalia
Phylum:Chordata
Class: Chondrichthyes
Order: Myliobatiformes
Family: Dasyatidae
Genus: Urogymnus

Etimologi

Nama ilmiah Urogymnus polypelis berasal dari bahasa Yunani, yaitu uro yang berarti "ekor" dan gymnus yang berarti "telanjang", serta poly yang berarti "banyak" dan lepis yang berarti "sisik". Nama ini mengacu pada bentuk ekor yang panjang dan tipis, serta adanya banyak sisik kecil di punggung ikan pari ini. Nama lain yang pernah digunakan untuk spesies ini adalah Himantura chaophraya, yang berasal dari nama sungai Chao Phraya di Thailand.

Habitat

Urogymnus polypelis adalah ikan pari air tawar terbesar di dunia, yang dapat mencapai lebar hingga 2,2 meter dan berat hingga 300 kilogram. Ikan ini hidup di sungai-sungai besar dan muara di Asia Tenggara dan Borneo, meskipun secara historis mungkin memiliki distribusi yang lebih luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ikan ini biasanya ditemukan di daerah berpasir atau berlumpur, dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan salinitas air. Ikan ini bersifat dasar (benthic) dan memangsa ikan-ikan kecil dan invertebrata.

Distribusi

Urogymnus polypelis telah dilaporkan dari beberapa sungai di Asia Tenggara, seperti Sungai Mekong, Sungai Chao Phraya, Sungai Irrawaddy, Sungai Salween, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dan Sungai Musi. Ikan ini juga ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Namun, distribusi sebenarnya dari ikan ini mungkin lebih luas dari yang diketahui saat ini, karena ikan ini jarang terlihat dan sulit ditangkap.

Parameter Air

Urogymnus polypelis dapat hidup di air tawar maupun air payau, dengan kisaran salinitas antara 0 hingga 18 ppt. Ikan ini juga dapat mentoleransi perubahan suhu air yang cukup besar, dari 20 hingga 34 derajat Celcius. Namun, ikan ini lebih menyukai air yang bersih dan mengandung oksigen yang cukup. Parameter air lainnya yang penting bagi ikan ini adalah pH (tingkat keasaman) baiknya pada 6.5 hingga 7.5, Kesadahan air (TDS) baiknya pada kisaran 50 - 300 ppm.

Pakan

Urogymnus polypelis adalah ikan karnivora yang memangsa ikan-ikan kecil dan invertebrata seperti udang, kepiting, cacing, dan moluska. Ikan ini menggunakan indra penciuman dan elektroresepsi untuk mendeteksi mangsanya di dasar sungai. Ikan ini juga memiliki gigi-gigi tajam yang dapat menghancurkan cangkang atau tulang mangsanya. Ikan ini biasanya berburu pada malam hari atau saat air keruh.

Berkembangbiak

Urogymnus polypelis adalah ikan vivipar (melahirkan anak hidup), yang menghasilkan satu hingga empat anak per kali melahirkan. Anak-anak ikan ini disebut pup (anak anjing), yang memiliki panjang sekitar 30 cm saat lahir. Induk betina memberi makan anak-anaknya dengan cairan bernutrisi yang disebut histotroph (susu rahim) selama masa kehamilan. Masa kehamilan ikan ini belum diketahui pasti, tetapi diperkirakan antara 9 hingga 12 bulan. Ikan ini mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 10 tahun.

Kesimpulan

Urogymnus polypelis adalah spesies pari air tawar terbesar di dunia, yang ditemukan di sungai-sungai besar dan muara di Asia Tenggara dan Kalimantan. Spesies ini memiliki bentuk piringan sirip dada yang tipis dan oval, dengan moncong yang runcing dan menonjol. Ekor spesies ini sangat tipis dan panjang, tanpa lipatan sirip. Spesies ini berwarna coklat kelabu di atas dan putih di bawah, dengan garis-garis gelap yang lebar di tepi belakang sirip dada dan panggul. Spesies ini hidup di dasar sungai yang berpasir atau berlumpur, dan memangsa ikan-ikan kecil dan invertebrata. Betina melahirkan satu sampai empat anak yang mendapatkan nutrisi dari cairan rahim induknya.

Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan Belanda Pieter Bleeker pada tahun 1852, dengan nama Trygon polylepis, berdasarkan spesimen muda yang dikumpulkan dari Jakarta, Indonesia. Namun, deskripsi ini tidak banyak diperhatikan, dan pada tahun 1990 spesies ini dideskripsikan lagi oleh Supap Monkolprasit dan Tyson Roberts dengan nama Himantura chaophraya. Nama ini kemudian banyak digunakan, sampai pada tahun 2008 Peter Last dan B. Mabel Manjaji-Matsumoto mengkonfirmasi bahwa T. polylepis dan H. chaophraya adalah spesies yang sama, dan nama yang lebih tua harus diprioritaskan. Oleh karena itu, nama ilmiah spesies ini menjadi Urogymnus polylepis.

Spesies ini memiliki distribusi yang luas di Asia Selatan dan Tenggara, mulai dari India hingga Indonesia timur. Namun, sejarahnya mungkin lebih luas lagi, karena spesies ini telah punah atau jarang ditemukan di beberapa daerah akibat tekanan penangkapan ikan, rekreasi, dan tampilan akuarium, serta degradasi dan fragmentasi habitat. Spesies ini menghadapi ancaman serius dari pembangunan bendungan, perubahan aliran sungai, pencemaran air, dan perubahan iklim. Spesies ini telah ditetapkan sebagai terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Spesies ini memiliki nilai ekonomi, ekologis, dan budaya yang tinggi bagi masyarakat lokal yang tinggal di sekitar sungai-sungainya. Spesies ini juga menarik perhatian ilmuwan dan pecinta alam karena ukuran dan keunikannya. Namun, pengetahuan tentang biologi, ekologi, perilaku, dan genetika spesies ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami spesies ini secara lebih mendalam dan mengembangkan strategi konservasi yang efektif.

Sumber:

- Giant freshwater stingray - Wikipedia
- Occurrence of the giant freshwater stingray Urogymnus polylepis in Sumatra, Indonesia (Chondrichthyes: Dasyatidae)
- Urogymnus polylepis, Giant freshwater whipray

Mengenal Tucano Tetra, Ikan Tetra Mini Yang Langka

Tucanoichthys tucano

AQUAAMA - Ikan tetra adalah jenis ikan yang paling banyak dijual di pasaran ikan hias aquarium. Ikan tetra yang paling populer adalah neon dan cardinal tetra dengan ukuran yang mini dan banyak diminati.

Kali ini AMA mau mengenalkan spesies ikan tetra yang masih langka di pasaran ikan hias Indonesia yaitu Tucanoichthys tucano (Toucan / Tucano Tetra). Ikan ini memiliki ukuran lebih kecil daripada Neon Tetra maupun Cardinal Tetra.

Etimologi

Nama ikan tetra Tucanoichthys tucano berasal dari suku Indian Tucano yang mendiami bagian atas sungai Rio Negro (Brazil) dan Rio Uaupés/Vaupés (Kolombia). ichthys sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti Ikan.

Habitat & Distribusi

Pada tahun 1994 tipe lokalitas dari sungai kecil air hitam sepanjang 200 meter yang mengalir ke Igarapé, Yavuari sekitar 20 km di hulu mulut sungai Uaupes.

Yavuari memasuki saluran utama Uaupés kira-kira 300 meter di hilir desa Tucano yang disebut Açaí.

Anak sungai memiliki lebar 80-200 cm dan lebar 50-120 cm pada saat pengumpulan akhir musim kemarau dan mengalir deras melalui hutan lebat yang sebagian besar terdiri dari Ficus dan Leopoldina sp.

Tidak ada tanaman air tetapi airnya penuh dengan ranting pohon mati dan serasah daun, yang terakhir membentuk lapisan hingga setebal satu meter di beberapa tempat, dan penutup tambahan disediakan oleh vegetasi riparian yang menjorok.

Pada tanggal 21 Februari 1994 air sangat jernih tetapi sangat ternoda dengan tanin dari bahan organik yang membusuk.

Jenis ikan simpatrik antara lain Ivanacara adoketa, Crenicichla sp., Amblydoras sp., Rivulus sp. dan Poecilocharax weitzmani.

Diketahui hanya dari sungai rio Uaupés di Brazil dengan tipe lokalitas 'Sungai bermuara ke Sungai Igarape Yavuari, anak sungai dari Sungai Uaupés, cekungan Sungai Negro bagian atas, 0°14'31″N, 68°03'48″B, Amazonas, Brazil'

Aquarium Ideal & Parameter Air

Ukuran aquarium yang ideal untuk Tucano tetra adala 45x30 cm itu pun tergantung berapa ikan yang ingin Anda pelihara dalam aquarium tersebut.

Tucanoichthys tucano (Tucano Tetra) sendiri hanya memilik ukuran maksimal sepanajang ± 1.7 cm (17mm).

Tucano tetra dapat bertahan pada suhu air berkisaran 20 - 28 ⁰C, pH air yang ditolerasi adalah 4.0 - 6.5, dan kesadahan air adalah 18 - 143 ppm.

Perawatan / Pemeliharaan

Terpelihara dengan baik dalam pengaturan yang terstruktur dengan baik, idealnya terdiri dari substrat berpasir ditambah beberapa akar dan rating kayu.

Penambahan serasah daun kering lebih menekankan rasa alami dan juga menawarkan perlindungan tambahan untuk ikan serta membawa pertumbuhan koloni mikroba saat dekomposisi terjadi.

Ini dapat menyediakan sumber makanan sekunder yang berharga untuk burayak dan tanin serta bahan kimia lain yang dikeluarkan oleh daun yang membusuk juga dianggap bermanfaat bagi ikan dari lingkungan blackwater (air hitam).

Tucano tetra tampaknya tumbuh paling baik di bawah pencahayaan yang cukup redup. Anda dapat menambahkan spesies tumbuhan air yang dapat bertahan hidup dalam kondisi seperti Microsorum (Java Fern), Taxiphyllum (Java Moss) atau Cryptocoryne sp., sementara tumbuhan terapung, khususnya Ceratopteris sp.

Tucano tetra sensitif terhadap limbah organik yang berfluktuasi dan tidak boleh diperkenalkan ke akuarium yang belum matang secara biologis.

Perilaku & Kompatibilitas

Tucano tetra memiliki sifat rukun dan suka bergerombol (schooling fish) jadi usahakan membeliharanya minimal 5 ekor dalam sebuah aquarium.

Untuk kompatibilitasnya pada komunitas tank kurang disarankan karna ukurannya yang kecil, tetapi beberapa ikan kecil lainnya yang bersifat damai seperti Apistogramma, Corydoras, dan Ikan Sapu yang kecil dan tidak agressif.

Pakan

Tucano tetra adalah mikropredator yang memakan invertebrata kecil dan zooplankton lainnya di alam.

Di akuarium ia akan menerima makanan kering dengan ukuran yang sesuai tetapi juga harus diberikan makanan sehari-hari berupa makanan hidup dan beku kecil seperti Artemia nauplii, Daphnia, Moina, cacing grindal, dll.

Reproduksi & Perbedaan Sexual

Jika ikan sudah nyaman dalam akuarium yang sudah matang dan terstruktur dengan baik, sejumlah kecil burayak mungkin mulai muncul tanpa intervensi.

Tucano tetra jantan kawin membentuk wilayah sementara yang berbasis di sekitar permukaan padat seperti daun tanaman atau sepotong kayu, dan individu liar telah diamati untuk mempertahankannya tidak hanya dari saingan sejenis tetapi juga ikan lain di sekitarnya.

Setelah bertelur, pejantan tetap bersama telur sampai menetas dengan inkubasi sekitar 24 jam, dan setelah berenang bebas burayak memiliki pola warna hijau kebiruan selama tahap awal kehidupan.

Jantan dewasa memiliki warna yang lebih intens daripada betina dengan pigmentasi kemerahan di sirip punggung, ekor, dan dubur.

Betina yang matang secara seksual mungkin tampak bertubuh lebih bulat daripada jantan, terutama saat gravid (membawa telur).

10 Ikan Endler Guppy Cantik Yang Wajib Kamu Punya

Ikan Endler Guppy (Poecilia wingei) adalah jenis ikan livebearer asli Venezuela, tepat di daerah Sucre wilayah Cumana & Campoma. Habitat yang dijelaskan pertama terdiri dalam kelompok beberapa lingkungan tipe muara bakau dangkal, di sebelah barat Kota Cumaná.

Selama musim hujan, semua badan air ini saling berhubungan, tetapi setelah hujan mereka berubah menjadi kelompok danau dan laguna yang tidak bergerak atau bergerak sangat lambat.

Endler Guppy meyukai suhu ideal 21 - 28ºC dan bisa menoleransi suhu dikisaran 18 - 33ºC, pH atau kedasahan air yang ideal dikisaran 6.9 - 9.0 dan salinity di 1020 (27 ppt).

Berikut ini 10 jenis Endler Guppy yang wajib Kamu punya sobat Ama, bisa dicari di Tokopedia atau Shopee;

1. El Tigre Endler

El Tigre Endler Guppy
Source: Pinterest

El Tigre adalah jenis Endler dengan gradasi warna yang unik seperti hijau/biru neon berpadu dengan warna hitam, kuning, dan oren. Pokoknya jenis ini adalah salah satu Endler dengan warna yang banyak.

2. Yellow Tiger Endler

Yellow Tiger Endler
Source: Aquadiction

Yellow Tiger / Yellow Tiger Jacket adalah jenis Endler yang miliki warna kuning dengan corak hitam dibadannya. Ikan ini banyak ditoko aquarium karna sangat unik dan lucu.

3. Three Spots Endler

Three Spots Endler
Source: Interaquaristik

Jenis Three Spots Endler banyak dijual dipasaran ikan hias dunia. Ikan ini sangat cocok untuk para pemula dan mudah dibudidayakan. Dengan corak yang menonjol yaitu 3 warna titik hitam pada ikan ini dan dipadu dengan warna oren dan hijau/biru ditubuh dan siripnya.

4. El Silverado Endler

El Silverado Endler
Source: Aquatic Arts

El Silverado atau Silverado Endler adalah jenis endler yang memiliki warna silver dibadannya, hijau pada pangkal ekor dan oren pada siripnya. 

5. Blue Star Endler

Blue Star Endler
Source: Aquatic Arts

Blue Star Endler adalah jenis ikan endler yang memiliki warna biru berkilau dan warna kuning diperut dan sirip ekornya.

6. Santa Maria Endler

Santa Maria Endler
Source: Aquadiction

Santa Maria adalah jenis endler yang memiliki warna hampir 50/50 yaitu bagian atas hitam dan bawah oren/merah.

7. Black Bar Endler

Black Bar Endler
Source: Nice Poeci

Selain El Tigre, Black Bar juga salah satu endler yang memiliki gradasi warna yang lumayan yaitu hitam, oren, hijau, dan biru.

8. Red Chest Endler

Red Chest Endler
Source: LiveFins

Red chest adalah jenis endler memiliki warna dominan oren/merah, selain grey base bodi , jenis ini lebih banyak dipasaran dengan dominan blonde base bodi. seperti gambar dibawah ini;

Red Chest Blonde

9. Japan Blue Endler

Japan Blue Endler
Source: Interaquaristik

Japan blue atau juga sering disebut Asian blau adalah warna biru langit pada bodi ikan endler maupun guppy.

10. Staeck Endler

Staeck Endler
Source: Aquadiction

Sekilas mirip dengan Three Spots, tapi kalo diperhatikan lebih detail Staeck memiliki pattern pada bodinya.

Endler dan Guppy bisa dikawin silangkan (hybrid/hibrida), biasanya menghasilkan jenis ekor baru seperti ekor pedang (sword), lyre, dan lainnya.

Untuk jenis lain dan varian gradiasi warna lainnya kalian bisa cek AquaSnack, disana ada sekitar 230 lebih varian Endler (Poecilia wingei).
https://www.aquasnack.co.uk/?product_cat=&post_type=product&s=Poecilia+wingei


Mengenal Jae Barb Yang Cantik Dan Indah Untuk Aquascape

Jae barb atau Dja barb, Enteromius jae, adalah spesies ikan cyprinid sub-Sahara yang seperti "barbs" lainnya yang sebelumnya ditempatkan dalam genus Barbus, kini telah dialokasikan kembali ke Enteromius.

jae barb,dja barb,enteromius jae, barbus jae
Sepasang Jae barb // Aqua Imports

Jae barb adalah ikan kecil yang tumbuh hingga 4 cm (1,6 in) panjangnya. Mereka memiliki sirip merah yang lebih cerah pada jantan daripada betina, sementara tubuhnya didominasi warna coklat krem. Selain itu, betina lebih besar daripada jantan. Ikan yang dikumpulkan dari lokasi yang berbeda diketahui memiliki warna dan pola yang berbeda, misalnya ikan jantan dari lembah Sungai Nyong dekat Sombo di Kamerun berubah warna menjadi merah darah seragam saat berkembang biak sementara ikan yang dikumpulkan di sekitar Awae, yang juga di Sungai Nyong tapi lebih ke hulu, hanya berubah warna menjadi merah di separuh bodi belakang. Individu yang dikumpulkan dari tempat lain di Kamerun seperti Sungai Sanaga, Sungai Ntem dan Sungai Dja menunjukkan perbedaan yang serupa, dan sering kali tidak tampak perbedaannya. Lebih jauh ke selatan di Gabon telah tercatat individu-individu yang memiliki warna tubuh hampir seluruhnya abu-abu yang disejajarkan dengan sirip punggung dan sirip perut berwarna merah tua hingga hitam pada ikan jantan dewasa.

Habitat

Jae barb hidup di aliran hutan hujan yang bergerak lambat, dangkal, teduh, dan rawa-rawa dengan vegetasi padat yang tumbuh. Air berwarna coklat karena pelepasan tanin dan bahan kimia lain yang dilepaskan oleh bahan tanaman yang membusuk dan substrat yang berserakan dengan daun, ranting, dan cabang yang jatuh ke Sungai. Lingkungan seperti itu secara khas mengandung air yang sangat lunak (kesadahan air), asam, air dingin dan sering cahaya remang-remang karena kanopi hutan hujan di atasnya.

Distribusi

Jae barb berasal dari negara-negara Afrika Barat seperti Kamerun, Guinea Khatulistiwa, Gabon, Republik Kongo dan Republik Demokratik Kongo.  Populasi dari tempat pengumpulan yang berbeda diketahui memiliki warna dan pola yang berbeda dan karenanya harus diberi label seperti itu jika detailnya diketahui untuk mempertahankan garis keturunan.

Perawatan

Jae barb tidak seperti jenis barb Afrika lainnya, dimana lebih memilih air yang bersuhu dingin pada temperatur kisaran 17 - 24 °C. Lebih suka dengan air dengan keasaman pada pH 5.0 - 6.5, tidak bisa mentoleransi air bersifat basa atau alkali. Kesadahan air kisaran 18 - 90 ppm yang airtinya air lunak.

Jae barb menyukai pencahayaan yang redup seperti dialam aslinya. Bisa menambahkan dedaunan seperti ketapang untuk menciptakan ekosistem seperti dialam. Untuk parameter air diatas tanaman yang cocok adalah Anubias, tetapi beberapa tanaman seperti Microsorum sp, Taxiphyllum barbieri, dan Cryptocoryne juga bisa ditambahkan ke dalam aquarium.

Diet

Jae barb termasuk micropredator (ikan predator kecil) yang dimana memakan larva serangga dan krustasea kecil. Jadi pakan hidup seperti larva nyamuk, kutir, daphnia magna, dan artemia adalah pilihan yang bagus. Mungkin perlu adaptasi untuk pakan kering maupun pelet.

Reproduksi

Menurut peternak ahli Alan Vassiere menemukan bahwa spesies ini adalah pemijahan musiman dengan aktivitas berkembang biak yang terjadi selama dua periode setiap tahun dari Maret hingga Juni dan September hingga November. Perilaku ini juga terjadi dalam aquarium dan tidak menutup kemungkinan bisa berkembang biak sendiri tanpa campur tangan manusia.

Daftar 20 Ikan yang Dilindungi di Perairan Indonesia

Halo sobat Aqua Ama, Mohon maaf lahir & batin dulu ya. Kali in Aqua Ama kembali membahas daftar dua puluh ikan yang dilindungi di perairan Indonesia. Dimana 19 dari 20 ikan tersebut dilindungi penuh yang artinya tidak boleh ditangkap & diperjual-belikan dari semua tahapan hidupnya, dan satu ikan dilindungi terbatas dimana aktifitas penangkapan dan jual-beli harus dilaporkan ke KKP.

Penetapan ini tertuang pada "KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 1 TAHUN 2021" Yuk simak ada ikan apa saja:

1. Wader Goa (Barbodes microps, Günther 1868)

Gambar atas - tengah B. microps, bawah B. binotatus. Credit: Berkala Hayati
Wader Goa dengan nama ilmiah Barbodes microps persamaan Puntius microps dan Barbus microps ini termasuk keluarga Cyprinidae.Wader Goa termasuk ikan yang dilindungi penuh di Indonesia. Sesuai dengan namanya ikan ini bisanya tinggal di Goa, pertama kali di sungai Way Sindalapai, Liwa, Lampung Barat, Lampung. Ikan wader goa ini bisa tumbuh hingga 12.5 cm.

2. Ikan Batak (Neolissochillus thienemanni, C. G. E. Ahl 1933)

Jenis ikan Tor / Semah / Mahseer
Ikan Batak dengan nama ilmiah Neolissochillus thienemanni persaman Lissochilus thienemanni ini termasuk keluarga Cyprinidae. Sesuai namanya Ikan batak ini hanya ditemukan di Danau Toba, Sumatera Utara, Indonesia. Ikan batak termasuk sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia. Ikan Batak ini bisa tumbuh hingga 21.1cm

3. Ikan Balashark (Balantiocheilos melanopterus, Bleeker 1850)

Ikan Balashark nama lain Tricolor shark, Tricolor sharkminnow, Silver shark, Shark minnow
Ikan Balashark dengan nama ilmiah Balantiocheilos melanopterus persamaan Barbus melanopterus ini termasuk keluarga Cyprinidae. Ikan Balashark ini termasuk sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia. Ikan Balashark tersebar di wilayah Sumatera & Kalimantan, Indonesia serta Malaysia. Ikan Balashark ini bisa tumbuh hingga 35cm. Mungkin jenis ini juga membuat binggung dengan Balantiocheilos ambusticauda yang kemungkinan sudah punah dan tersebar di Mekong & Chao Phraya.

4. Pasa (Schismatorhynchos heterorhynchos, Bleeker 1854)

Pasa

Ikan Pasa dengan nama ilmiah Schismatorhynchos heterorhynchos ini termasuk keluarga Cyprinidae. Ikan Pasa bisa tumbuh hingga 23.8cm dan tidak berbahaya bagi manusia, ikan ini berasal dari Sumatera & Kalimantan, Indonesia. Ikan ini termasuk sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

5. Selusur Maninjau (Homalopterula gymnogaster, Bleeker 1853)

Selusur Maninjau (Homalopterula gymnogaster), Hillstream loaches
Selusur Maninjau (Hillstream Loach)
Selusur maninjau dengan nama ilmiah Homalopterula gymnogaster persamaan Homaloptera gymnogaster dan Homaloptera lepidogaster ini termasuk keluarga Balitoridae. Ikan ini biasanya di danau air tawar Sumatera, Indonesia, ukuran ikan selusur meninjau besar kisaran 6 - 6.5cm. Ikan selusur maninjau termasuk dalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

6. Pari Sungai Tutul (Fluvitrygon oxyrhyncha, Sauvage 1878)

marbled whipray,pari sungai tutul, fluvitrygon oxyrhyncha
Ikan Pari Sungai Tutul
Pari Sungai Tutul atau Marbled whipray dengan nama ilmiah Fluvitrygon oxyrhyncha persamaan Himantura oxyrhyncha, Dasybatus krempfi, dan Trygon oxyrhynchus ini termasuk keluarga Dasyatidae. Ikan pari sungai tutul ini hanya dijumpai di sungai Mahakam, Kalimantan Timur, Indonesia, serta aliran sungai Mekong di Kamboja & Thailand. Ikan pari sungai tutul termasuk sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia. Ikan pari sungai tutul bisa tumbuh hingga diameter 36cm.

7. Pari Sungai Pinggir Putih (Fluvitrygon signifer, Compagno & Roberts 1982)

Pari Sungai Pinggir Putih (Fluvitrygon signifer, Compagno & Roberts 1982)
White-edge freshwater whipray (Fluvitrygon signifer)
Pari sungai pinggir putih atau white-edge freshwater whipray dengan nama ilmiah Fluvitrygon signifer persamaan Himantura signifer adalah jenis ikan pari yang paling unik dan langka dari keluarga Dasyatidae. Perseberan ikan pari pinggir putih adalah sungai Kapuas, Kalimatan Barat dan sungai Indragiri, Riau, Indonesia serta serta sungai Perak di Malaysia dan Chao Phraya di Thailand. Ikan pari sungai pinggir putih termasuk kedalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia. Ikan pari sungai pinggir putih bisa tumbuh dengan diameter 60cm.

8. Pari Sungai Raksasa (Urogymnus polylepis, Bleeker 1852)

Pari Sungai Raksasa (Urogymnus polylepis)
Pari Sungai Raksasa (Urogymnus polylepis
Pari sungai raksasa atau Giant freshwater stingray dengan nama ilmiah Urogymnus polylepis persamaan Himantura chaophraya, Trygon polylepis, dan Himantura polylepsis ini adalah keluarga Dasyatidae, jenis paling besar karna memilki diameter 190cm dan berat kisaran 600kg. Ikan pari sungai raksasa ini termasuk kedalam sembilan belas ikan dilingungi penuh di Indonesia. Persebarannya di Indonesia hanya di sungai Mahakam, Kalimantan Timur, Malaysia di sungai Kinabatangan dan Buket dan Thailand di sungai Mekong bagian Chiang Khong, sungai Chao Phraya, Nan, Mae Klong, Bang Pakong, dan Tapi, juga ditemukan di Bueng Boraphet tetapi sekarang sudah benar-benar punah.

9. Pari Kai (Urolophus kaianus, Günther 1880)

Pari Kai (Urolophus kaianus)
Pari Kai (Urolophus kaianus)
Pari Kai atau Kai stingaree dengan nama ilmiah Urolophus kaianus ini adalah keluarga Urolophidae. Pari kai termasuk kedalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia karna termasuk spesies unik dan langka. Pari kai hanya dijumpai di pulau Kai, Maluku, Indonesia pada kedalaman 236 meter, memiliki ukuran diameter 23cm.

10. Belida lopis (Chitala lopis, Bleeker 1851)

Belida lopis (chitala lopis)
Chitala lopis / Belida lopis
Belida lopis atau Gaint featherback dengan nama ilmiah Chitala lopis ini adalah keluarga Notopteridae. Belida lopis sendiri adalah ikan endemik asli pulau Jawa, Indonesia. Ikan belida lopis juga sudah dinyata punah. Belida lopis termasuk kedalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

11. Belida Sumatera (Chitala hypselonotus, Bleeker 1852)

Chitala hypselonotus, Belida Sumatera
Belida Sumatera, photo by: Nicolas HUBERT
Belida sumatera dengan nama ilmiah Chitala hypselonotus ini adalah keluarga Notopteridae. Belida sumatera hanya dapat dijumpai di pulau Sumatera dan Kalimantan. Belida Sumatera termasuk sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

12. Belida Borneo (Chitala borneensis, Bleeker 1851)

Chitala borneensis, Belida Borneo, Indonesian featherback knifefish
Belida Borneo,  Photo by: Nicolas HUBERT
Belida borneo atau Indonesian featherback dengan nama ilmiah Chitala borneensis adalah keluarga Notopteridae. Belida borneo oleh Catalog of Fishes dinyatakan ikan endemik pulau Borneo/Kalimantan, namun FishBase menyatakan ikan belida borneo juga dijumpai di Sumatera & Malaysia Barat (Semenanjung Malaysia). Belida borneo termasuk kedalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

13. Belida Jawa (Notopterus notopterus, Pallas 1769)

Belida Jawa, Notopterus notopterus, Bronze featherback
Belida Jawa // Photo by BEDO
Belida Jawa atau Bronze featherback dengan nama ilmiah Notopterus notopterus adalah keluarga Notoptridae. Belida Jawa ini tersebar di Asia bagian Selatan dan Tenggara, ikan ini banyak digunakan sebagai hidangan di Laos, Thailand dan Indonesia. Belida Jawa sendiri di Indonesia termasuk kedalam ikan yang dilindungi penuh.

14. Pari Gergaji Kerdil (Pristis clavata, Garman 1906)

pari gergaji kerdil, pristis clavata
Pari Gergaji Kerdil di Maxell Aqua Park Shinagawa
Pari gergaji kerdil atau dwarf sawfish dengan nama ilmiah Pristis clavata adalah keluarga Pristidae dan berukuran paling kecil dari jenis atau spesies Pristis lainnya. Pari gergaji kerdil asli dari wilayah Indo-Pasifik bagian barat dan tengah. Di Indonesia pari gergaji kerdil termasuk ikan yang dilindungi penuh. 

15. Pari Gergaji Besar (Pristis pristis, Linnaeus 1758)

Pari gergaji besar, pristis pristis, largetooth sawfish
Pari Gergaji Besar di Georgia Aquarium 2006
Pari gergaiji besar atau largetooth sawfish dengan nama ilmiah Pristis pristis persamaan Pristis microdon dan Pristis pirotteti adalah keluarga Pristidae. Pari gergaji besar tersebar di perairan Atlantik, Indo-Pasifik, dan Pasifik Timur, selain Laut pari gergaji besar juga sering mendiami Danau, Sungai, dan Muara. Pari gergaji besar termasuk kedalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

16. Pari Gergaji Lancip (Anoxypristis cuspidata, Latham 1794)

Anoxypristis cuspidata, Narrow sawfish, Pari Gergaji Lancip
Pari Gergaji Lancip // CDU partner research
Pari gergaji lancip atau Narrow sawfish dengan nama ilmiah Anoxypristis cuspidata persamaan Pristis cuspidatus adalah keluarga Pristidae. Pari gergaji lancip tersebar di perairan laut Indo-Pasifik serta aliran muara. Pari gergaji lancip termasuk sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

17. Pari Gergaji Hijau (Pristis zijsron, Bleeker 1851)

Pristis zijsron, Pari gergaji hijau, green sawfish, longcomb sawfish
Pari gergaji Hijau di Aquarium Genoa
Pari gergaji hijau atau Green sawfish dengan nama ilmiah Pristis zijsron adalah keluarga Pristidae. Pari gergaji hijau tersebar di perairan Indo-Pasifik Barat. Pari gergaji hijau termasuk sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

18. Ikan Raja Laut (Latimeria menadoensis, Pouyaud, Wirjoatmodjo, Rachmatika, Tjakrawidjaja, Hadiaty & Hadie 1999)

Ikan raja laut, Indonesian coelacanth, Latimeria menadoensis
Ikan Raja Laut
Ikan Raja Laut atau Indonesian coelacanth dengan nama ilmiah Latimeria menadoensis adalah keluarga Latimeriidae. Ikan raja laut mediami perairan di Sulawesi Utara, Papua Barat, dan Papua, dikedalaman 150 meter dan bersuhu 14 - 18 derajat celcius. Ikan Raja Laut masuk kedalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

19. Arwana Kalimantan (Scleropages formosus, Sa. Müller & Schlegel 1844)

Scleropages formosus, Asian Arowana, Arwana Kalimantan
Jenis Arowana S. formosus // Nature.com
Arwana Kalimantan atau Asian Arowana dengan nama ilmiah Scleropages formosus persamaan Scleropages macrocephalus, Scleropages aureus, Scleropages legendrei adalah ikan dari keluarga Osteoglossidae. Arwana Kalimantan sendiri pada tahun 2003, sebuah penelitian mengusulkan pemecahan S. formosus menjadi empat spesies terpisah. Klasifikasi ini didasarkan pada morfometrik dan analisis filogenetik menggunakan gen sitokrom b, dan termasuk spesies berikut:
  1. Scleropages formosus dideskripsikan kembali untuk memasukkan galur/strain yang dikenal sebagai arwana hijau. Crossback emas, yang bukan bagian dari penelitian, termasuk dalam spesies ini secara default, meskipun diduga terkait erat dengan S. aureus.
  2. Scleropages macrocephalus menggambarkan arwana silver asia.
  3. Scleropages aureus menggambarkan arwana emas ekor merah.
  4. Scleropages legendrei menggambarkan arwana super merah.
Ikan arwana Kalimatan ini masuk kedalam sembilan belas ikan yang dilindungi penuh di Indonesia.

20. Arwana Irian (Scleropages jardinii, Saville-Kent 1892)

Scleropages jardinii, Arwana jardini, Arwana Irian
Arwana Irian / Arwana Jardini
Arwana Irian / Arwana Jardini atau Saratoga dengan nama ilmiah Scleropages jardinii adalah ikan keluarga Osteoglossidae. Arwana Irian tersebar dari Pulau Papua hingga Australia. Arwana Irian termasuk ikan dilindungi secara terbatas dan ketentuan di Indonesia.

Yang artinya Arwana Irian tidak boleh disetiap waktu, kecuali anakan yang berukuran 3 - 5 cm dapat ditangkap pada bulan November, Desember, Januari, dan Februari saja.

Masalah kenapa 20 ikan diatas dilindungi adalah faktor pengambilan yang berlebih (over-fishing) dan perusakan pada habitnya sebagai perkebunan maupun pemukiman. Mari jaga flora dan fauna endemik Indonesia dan jangan melepaskan hewan atau menanam tanaman yang bukan berasal dari Indonesia mereka mungkin juga bisa berkontribusi akan berkurangnya flora dan fauna Indonesia.

Sekian artikel tentang daftar dua puluh ikan yang dilingungi di perairan Indonesia, semoga bermanfaat.

7 Ikan Livebearer Yang Kurang Terkenal Diantara Ikan Guppy, Platy, Swordtail, & Molly

Halo sobat AquaAma, gimana kabarnya? semoga pada sehat ya, udah lama Ama tidak posting artikel nih, kali ini AquaAma mau membahas Tujuh Ikan Livebearer Yang Kurang Terkenal atau Booming diantara Ikan Guppy, Platy, Swordtail dan Molly.

7 Ikan Livebearer Yang Kurang Terkenal Diantara Ikan Guppy, Platy, Swordtail, & Molly
Beberapa jenis ikan liveearer / Photo by GuppyAquarium.com


Apa itu Livebearer?
Livebearer adalah jenis ikan yang menyimpan telur di dalam tubuh dan melahirkan anak-anak yang sudah bisa berenang bebas saat dilahirkan.

Dari banyaknya jenis ikan livebearer mungkin sobat hanya tahu beberapa jenis ikan guppy, platy, swordtail (pedang), dan molly. Yuk simak list ikannya supaya ikannya terkenal ðŸ˜Š

1. Limia nigrofasciata (Humpbacked Limia)
Limia nigrofasciata (Humpbacked Limia)

Pertama ada ikan livebearer dari spesies Limia keluarga Poeciliidae, Limia nigrofasciata (nama komersial: Limia bungkuk / humbacked limia / black-barred limia). Ikan limia ini memiliki dorsal jenis sailfin, memilki warna kuning dan corak strip hitam dibadan seperti macan (tiger). Mereka memiliki kemiripan atau kesamaan dengan Limia "Tiger".

Ikan limia nigrofasciata ini berasal dari Haiti, dan ditemukan dan teliti oleh Regan pada tahun 1913. Nama ilmiah lain dari ikan ini adalah Poecilia nigrofasciata dan Limia arnoldi.

Ikan ini tidak susah untuk di pelihara, mirip dengan ikan platy mulai dari temperamen dan ukuran, Ikan limia nigrofasciata ini bisa tumbuh hingga 5,2cm (2 inch). Ikan L. nigrofasciata ini menyukai air yang hangat, kisara temperatur air 22 - 28°C. Menyukai aliran air yang tenang, air agak payau adalah terbaik. Ikan ini menyukai makanan seperti pelet serpihan, tapi jangan lupa untuk memberikan pakan hidup juga seperti cacing darah, daphnia, cacing dan pakan hidup lainnya.

Jika sobat tertarik memelihara ikan ini sebaiknya sobat memulai dengan 2 pejantan dan 4 betina di dalam tempat yang berisi air 50 liter. Ikan ini bisa hidup berkoloni dengan baik jika jumlah betina lebih besar dan ukuran pejantan sama. Jangan lupa untuk memberi tanaman apung atau melayang untuk tempat sembunyi ikan.

Baca Juga: 5 Pakan Hidup Alami Ikan Hias

2. Ameca splendens (Butterfly splitfin)
Ameca splendens

Diurutan kedua ada ikan livebearer Ameca splendens (butterfly splitfin / butterfly goodeid / sirip kupu-kupu terbelah) adalah ikan dari marga Ameca dan keluarga Goodeidae, Ikan ini berasal dari Sungai Ameca  di Mexico. Saat ini, spesies ini dinilai sangat terancam punah oleh IUCN.

Ikan ini memiliki ukuran 8 cm untuk pejantan dan 10 cm untuk betina, Anakan yang dilahirkan biasanya berukuran 2 cm. Ikan ini juga senang dengan air yang bersifat alkaline antara pH 8 dan temperatur air pada 20 - 30°C.

Pada hasil pengembang biakan penangkaran ikan jantan lebih terlihat agressif, untuk menyerang pejantan lainnya. Jadi usahakan buat perbandingan 1:2 (1 jantan: 2 betina).

3. Girardinus metallicus (Metalic Girardinus)

Diurutan ketiga ada ikan livebearer Girardinus metallicus (Metalic Girardinus) adalah ikan dari marga Girardinus dan keluarga Poeciliidae. Ikan yang berasal dari Kuba ini kalo di lihat lebih mirip dengan Guppy and Endler ya.

Pejantan ikan G. metallicus ini dapat memiliki ukuran 5 cm dan betina dapat mencapai 9 cm. Juga memiliki varian warna corak yang beda - beda. Pastikan jika memulai ikan livebearer untuk memulai dengan perbandingan satu jantan dan 2 betina.

Baca Juga: Mengenal Tiger Teddy, Guppy Mini Tiger Dari Kolombia

4. Heterandria formosa (Dwarf Mosquitofish)

Diurutan keempat ada ikan livebearer Heterandria formosa (dikenal juga sebagai least killifish, mosqu atau midget livebearer). Ikan ini lebih dikenal dengan nama least killifish tapi berada di keluarga Poeciliidae bukan Killifish. Ikan ini juga termasuk ikan terkecil di Amerika Utara.

Ikan H. formosa jantan bisa tumbuh besar 2 cm dan betina 3 cm, ikan ini mirip seperti Endler Guppy tapi lebih kecil dan corak hitam ditubuh.

5. Limia melanogaster (Blackbelly Limia)

Diurutan kelima ada ikan livebeaer dari marga Limia, yaitu Limia melanogaster (blackbelly limia) ikan ini berasal dari Jamaika. Sesuai namnya pada bagian perut ikan berwarna hitam, ikan ini termasuk ikan livebearer dari keluarga Poeciliidae.

Ikan L. melanogaster ini bisa tumbuh hingga 4 cm untuk jantan dan 5 cm untuk betina. Dihabitat aslinya ikan ini sering ditemukan di aliran sungat kecil. Ikan ini menyukai pH 7.5 - 8.5 dan suhu air antara 22-28°C.

6. Dermogenys

Diurutan keenam ada ikan livebearer dari marga Demogenys dan termasuk keluarga Zenarchopteridae, Ikan Dermogenys (Halfbeak / Julung Julung) adalah ikan yang tersebar di Asia Tenggara.

Ikan ini bisa tumbuh antara 6-7 cm dan untuk anakan berukuran 1-1.5 cm. Ikan ini memiliki bodi yang unik dan berwarna silver maupun gray, dibagian mulut seperti paruh yang lancip.

7. Poecilia salvatoris (Liberty Molly)

Nah diurutan ketujuh ini ada ikan molly yang kurang terkenal nih dikalangan pencinta molly kayaknya, ini dia Poecilia salvatoris (Liberty molly). Ikan molly yang berasal dari El Salvador ini memiliki kombinasi warna merah, putih, dan biru.

Ikan molly ini bisa tumbuh hinga 7 cm dan betina bisa lebih besar daripada pejantannya. Ikan ini sudah diperkenalkan kepara pencinta ikan hias pada tahun 1935, namun kurang terkenal dan kalah dari jenis molly lainnya.

Sekian artikel dari AquaAma tentang tujuh ikan livebearer yang kurang terkenal, semoga bermanfaat ya sobat!

Apakah Resiko Inbreeding Pada Ikan Hias Peliharaan?

Bagi sebagian besar breeder ikan hias mungkin mengenal metode ini, tapi tahukah kamu kalo pengembang biakan secara inbreed (perkawinan sedarah) memiliki resiko juga same halnya manusia dan hewan lainnya.


Resiko pengembang biakan secara Inbreeding yang sangat menonjol adalah cacat keturunannya, selain itu juga penurunan pertumbuhanan dan lainnya.

Baca Juga: Jenis dan Macam Bentuk Tanaman Anubias

Jika sobat Ama melakukan inbreeding sebaiknya memilih indukan kualitas terbaik, karena resiko inbreed itu cukup besar.

Untuk menjaga perkawinan inbreeding sobat Ama bisa melakukan Line Breeding, apa itu Line Breeding? Line breeding adalah cara terbaik untuk mengatasi inbreeding.

Contoh sobat Ama membeli sepasang ikan koi dari penjual A, dari Sumatra. Lalu sobat membeli satu pasang lagi dari penjual B dari Jawa. Sobat Ama mengembang biakan kedua ikan tersebut secara inbreed. Terus pada berbreeding selanjutnya sobat menyilang hasil anaknya.

Baca Juga: 10 Jenis Keong Hias Pembersih Alga Akuarium

Jantan A dengan Betina B begitu pun sebaliknya, cara ini ditujukan untuk mengkontrol dan memperbaiki kualitas inbreed.

Sekian artikel dari AquaAma semoga bermanfaat. 

Sejarah dan Pelopor Ikan Guppy Sebagai Ikan Hias Peliharaan

Halo Sobat Ama, balik lagi nih dipostingan terbaru AquaAma tentang sejarah dan pelopor ikan guppy (Poecilia reticulata). Ternyata ikan guppy memiliki sejarah dari mana namanya berasal dan penemu serta pelopornya di dunia ikan hias loh. Yuk simak bersama.

Sejarah dan Pelopor Ikan Guppy
Rev. Robert John Lechmere Guppy

Sejarah Ikan Guppy
Ikan guppy sendiri mengambil nama dari seorang Pendeta Robert John Lechmere Guppy, dia juga seorang conchologist, dan ahli geologi yang tinggal di Trinidad, Kepulauan Karibia. Dia juga yang menemukan jenis ikan guppy liar (wild guppy) pada tahun 1866.

Sebenarnya ada penemu lain yaitu orang Spanyol bernama De Fillippi, dia menemukan ikan tersebut di Barbados dan menamainya Lebistes poeciliodes pada tahun 1862.

Ternyata, ikan guppy sudah ditemukan sebelum kedua orang diatas, yaitu kisaran tahun 1857 - 1858. Seorang ahli biologi amatir berasal dari Jerman bernama Julius Gollmer, dia menemukan ikan guppy di dekat Caracas, Venezuela.

Baca Juga: 5 Pakan Alami Ikan Guppy Mudah Didapat

Gollmer mengirim ikan temuannya ke Akademi Sains Kerajaan Prusia, Berlin. Namun para ichthyologist tampaknya tidak terkesan, memberi Gollmer hadiah kecil dan kemudian mengarsipkan temuannya tersebut.

Pada tahun 1859, ketika Wilhelm Karl Hartwig Peters, menjadi kepala departemen ichthyology, menulis deskripsi ilmiah tentang ikan guppy. Sayangnya, toples penelitian tidak diberi label dengan baik dan dia hanya menggambarkan betina sebagai milik spesies baru, Poecilia reticulata.

Beberapa waktu setelah 1866, ikan guppy jantan ditemukan dan diberi label Giradinus guppyi. Para betina ikan kemudian mengadopsi nama pasangannya.

Nama ilmiah telah mengalami sejumlah revisi selama 100 tahun terakhir, akhirnya menetapkan Poecilia reticulata dari Rosen dan Bailey pada tahun 1963.

Ikan guppy sendiri banyak di temukan di Kepulauan Karibia dan Amerika Selatan, ikan ini dibawa ke negara lain kecuali Antartika untuk mengontrol populasi nyamuk.

Pelopor Ikan Guppy
Ikan guppy dikenalkan atau populerkan sebagai peliharaan oleh orang Inggris Raya bernama W. G. Phillips, lahir pada tahun 1883. Selama perang dunia kedua, ia menjual kelebihan ikan guppynya ke sebuah toko di London.

Beberapa bulan kemudian, ia kembali untuk menemukan bahwa beberapa ikan yang tersisa dan telah berkembangbiak, dengan beberapa keturunannya memiliki bentuk ekor yang tidak biasa. Dia membawa pulangnya dan selama beberapa tahun berikutnya, ia menyempurnakan bentuk Coffer Tail yang sekarang dikenal Spade Tail.

Baca Juga: Nama dan Bentuk Ekor Ikan Guppy

Phillips menciptakan standar penilaian ikan guppy di Inggris, yang darinya semua standar penilaian berikutnya diambil. Dia juga mengembangkan dan mengirim ke luar negeri English Leopard Guppy atau English Lace Guppy, yang mungkin merupakan sumber asli semua guppy Snakeskin.

Phillips memenangkan lebih dari 500 penghargaan untuk koleksi ikan guppynya, dan rumahnya di Kenton adalah tempat untuk pencinta ikan guppy. Dia bukan orang yang tertutup tetapi, dia suka membagikan ide-idenya tentang ikan guppy, dan meninggalkan warisan besar hari ini.

Tahukah Kamu?
Kata 'Poecilia' berarti 'beraneka ragam' dan 'reticulata' mengacu pada pola berenda yang terbentuk oleh sisik-sisik yang tumpang tindih pada tubuh Guppy.

Ikan Guppy telah disebut ikan Misionaris karena telah mengubah banyak orang menjadinya hobi.

Coffer Tail Guppy mendapatkan namanya dari fakta bahwa itu menyerupai sekop penambang Wales Selatan.