Latest Posts

Mengenal Ikan Pari Sungai Raksasa (Urogymnus polylepis)

Pari Sungai Raksasa (Urogymnus polylepis)

Klasifikasi

Kingdom: Animalia
Phylum:Chordata
Class: Chondrichthyes
Order: Myliobatiformes
Family: Dasyatidae
Genus: Urogymnus

Etimologi

Nama ilmiah Urogymnus polypelis berasal dari bahasa Yunani, yaitu uro yang berarti "ekor" dan gymnus yang berarti "telanjang", serta poly yang berarti "banyak" dan lepis yang berarti "sisik". Nama ini mengacu pada bentuk ekor yang panjang dan tipis, serta adanya banyak sisik kecil di punggung ikan pari ini. Nama lain yang pernah digunakan untuk spesies ini adalah Himantura chaophraya, yang berasal dari nama sungai Chao Phraya di Thailand.

Habitat

Urogymnus polypelis adalah ikan pari air tawar terbesar di dunia, yang dapat mencapai lebar hingga 2,2 meter dan berat hingga 300 kilogram. Ikan ini hidup di sungai-sungai besar dan muara di Asia Tenggara dan Borneo, meskipun secara historis mungkin memiliki distribusi yang lebih luas di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Ikan ini biasanya ditemukan di daerah berpasir atau berlumpur, dan dapat menyesuaikan diri dengan perubahan salinitas air. Ikan ini bersifat dasar (benthic) dan memangsa ikan-ikan kecil dan invertebrata.

Distribusi

Urogymnus polypelis telah dilaporkan dari beberapa sungai di Asia Tenggara, seperti Sungai Mekong, Sungai Chao Phraya, Sungai Irrawaddy, Sungai Salween, Sungai Mahakam, Sungai Kapuas, dan Sungai Musi. Ikan ini juga ditemukan di beberapa pulau di Indonesia, seperti Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Bali. Namun, distribusi sebenarnya dari ikan ini mungkin lebih luas dari yang diketahui saat ini, karena ikan ini jarang terlihat dan sulit ditangkap.

Parameter Air

Urogymnus polypelis dapat hidup di air tawar maupun air payau, dengan kisaran salinitas antara 0 hingga 18 ppt. Ikan ini juga dapat mentoleransi perubahan suhu air yang cukup besar, dari 20 hingga 34 derajat Celcius. Namun, ikan ini lebih menyukai air yang bersih dan mengandung oksigen yang cukup. Parameter air lainnya yang penting bagi ikan ini adalah pH (tingkat keasaman) baiknya pada 6.5 hingga 7.5, Kesadahan air (TDS) baiknya pada kisaran 50 - 300 ppm.

Pakan

Urogymnus polypelis adalah ikan karnivora yang memangsa ikan-ikan kecil dan invertebrata seperti udang, kepiting, cacing, dan moluska. Ikan ini menggunakan indra penciuman dan elektroresepsi untuk mendeteksi mangsanya di dasar sungai. Ikan ini juga memiliki gigi-gigi tajam yang dapat menghancurkan cangkang atau tulang mangsanya. Ikan ini biasanya berburu pada malam hari atau saat air keruh.

Berkembangbiak

Urogymnus polypelis adalah ikan vivipar (melahirkan anak hidup), yang menghasilkan satu hingga empat anak per kali melahirkan. Anak-anak ikan ini disebut pup (anak anjing), yang memiliki panjang sekitar 30 cm saat lahir. Induk betina memberi makan anak-anaknya dengan cairan bernutrisi yang disebut histotroph (susu rahim) selama masa kehamilan. Masa kehamilan ikan ini belum diketahui pasti, tetapi diperkirakan antara 9 hingga 12 bulan. Ikan ini mencapai kematangan seksual pada usia sekitar 10 tahun.

Kesimpulan

Urogymnus polypelis adalah spesies pari air tawar terbesar di dunia, yang ditemukan di sungai-sungai besar dan muara di Asia Tenggara dan Kalimantan. Spesies ini memiliki bentuk piringan sirip dada yang tipis dan oval, dengan moncong yang runcing dan menonjol. Ekor spesies ini sangat tipis dan panjang, tanpa lipatan sirip. Spesies ini berwarna coklat kelabu di atas dan putih di bawah, dengan garis-garis gelap yang lebar di tepi belakang sirip dada dan panggul. Spesies ini hidup di dasar sungai yang berpasir atau berlumpur, dan memangsa ikan-ikan kecil dan invertebrata. Betina melahirkan satu sampai empat anak yang mendapatkan nutrisi dari cairan rahim induknya.

Spesies ini pertama kali dideskripsikan oleh ilmuwan Belanda Pieter Bleeker pada tahun 1852, dengan nama Trygon polylepis, berdasarkan spesimen muda yang dikumpulkan dari Jakarta, Indonesia. Namun, deskripsi ini tidak banyak diperhatikan, dan pada tahun 1990 spesies ini dideskripsikan lagi oleh Supap Monkolprasit dan Tyson Roberts dengan nama Himantura chaophraya. Nama ini kemudian banyak digunakan, sampai pada tahun 2008 Peter Last dan B. Mabel Manjaji-Matsumoto mengkonfirmasi bahwa T. polylepis dan H. chaophraya adalah spesies yang sama, dan nama yang lebih tua harus diprioritaskan. Oleh karena itu, nama ilmiah spesies ini menjadi Urogymnus polylepis.

Spesies ini memiliki distribusi yang luas di Asia Selatan dan Tenggara, mulai dari India hingga Indonesia timur. Namun, sejarahnya mungkin lebih luas lagi, karena spesies ini telah punah atau jarang ditemukan di beberapa daerah akibat tekanan penangkapan ikan, rekreasi, dan tampilan akuarium, serta degradasi dan fragmentasi habitat. Spesies ini menghadapi ancaman serius dari pembangunan bendungan, perubahan aliran sungai, pencemaran air, dan perubahan iklim. Spesies ini telah ditetapkan sebagai terancam punah oleh International Union for Conservation of Nature (IUCN).

Spesies ini memiliki nilai ekonomi, ekologis, dan budaya yang tinggi bagi masyarakat lokal yang tinggal di sekitar sungai-sungainya. Spesies ini juga menarik perhatian ilmuwan dan pecinta alam karena ukuran dan keunikannya. Namun, pengetahuan tentang biologi, ekologi, perilaku, dan genetika spesies ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk memahami spesies ini secara lebih mendalam dan mengembangkan strategi konservasi yang efektif.

Sumber:

- Giant freshwater stingray - Wikipedia
- Occurrence of the giant freshwater stingray Urogymnus polylepis in Sumatra, Indonesia (Chondrichthyes: Dasyatidae)
- Urogymnus polylepis, Giant freshwater whipray